BANDARLAMPUNG – PT Bakauheni Terbanggibesar Toll Road (BTB Toll) dan PT Hakaaston (HKA) menertibkan aktivitas pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sekitar akses masuk Gerbang Tol Terbanggibesar, Lampung Tengah, Jumat (11/7).
Penertiban ini melibatkan tim Bawah Kendali Operasi (BKO) dari Korem 043/Garuda Hitam (Gatam) sebagai bagian dari langkah menjaga keamanan dan ketertiban di kawasan tol.
Project Manager Ruas Tol Bakauheni–Terbanggi Besar (Bakter), Riadiano Muhammad, menjelaskan bahwa keberadaan PKL di akses tol menimbulkan potensi gangguan lalu lintas dan membahayakan keselamatan baik bagi pengguna jalan maupun pedagang itu sendiri.
“Sebelum dilakukan penertiban, kami sudah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para pedagang mengenai larangan dan risiko berjualan di area tol. Kami lakukan pendekatan persuasif bersama tokoh masyarakat,” jelas Riadiano.
Pihaknya juga menyiapkan solusi jangka panjang melalui program Environmental Social and Governance (ESG) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Program ini sebelumnya telah diterapkan di wilayah Lampung Selatan.
“Melalui pendampingan dan pembinaan berkelanjutan, kami berharap para pedagang bisa tetap menjalankan usahanya di tempat yang lebih aman dan sesuai aturan,” tambahnya.
Sementara itu, Manager Area Tol Bakter, Andri Pandiko, menegaskan bahwa pengawasan di titik-titik rawan akan diperkuat. Pihak BTB Toll dan HKA akan terus berkoordinasi dengan BKO, Patroli Jalan Raya (PJR), dan Patroli Tol untuk pemasangan rambu larangan dan pelaksanaan patroli rutin.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari komitmen menjaga keselamatan dan kelancaran arus lalu lintas di ruas Tol Bakauheni–Terbanggi Besar, terutama mengingat tingginya mobilitas pengguna jalan di jalur tersebut. (mel/c1/abd)