Pola lain yang ditemukan adanya kecenderungan wisatawan untuk melakukan perjalanan berkelompok lebih besar.
"Temuan menarik lainnya adalah adanya peningkatan pada quality tourism, yaitu durasi tinggal wisatawan di destinasi lebih lama sehingga menciptakan perputaran ekonomi lebih tinggi. Ini terjadi di destinasi Papua, Bali, Aceh, Jawa Barat, dan Jawa Tengah," terang Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Addin Maulana.
Wisatawan mancanegara (wisman) pun mengalami peningkatan kunjungan yang signifikan. Yakni sebesar 6,7 persen dalam tiga tahun terakhir.
Asal negara para wisatawan tertinggi berasal dari Eropa. Diikuti oleh Amerika Serikat (AS) serta Asia, khususnya Timur Tengah dan Pasifik.
Menurut dia, direct flight ke Indonesia yang sedikit memengaruhi durasi tinggal wisman di Indonesia.
"Agar lebih banyak wisatawan mancanegara dapat tinggal lebih lama di Indonesia, seharusnya lebih banyak penerbangan yang langsung ke Indonesia sehingga travel time menuju Indonesia menjadi lebih singkat. Sekaligus memudahkan mereka untuk berkunjung dan berwisata ke Indonesia," beber Addin.
Untuk pertunjukan/atraksi wisata, Jakarta menempati urutan pertama sebagai destinasi yang paling banyak dikunjungi.
Kemudian diikuti oleh Bali, Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Aktivitas favorit para wisatawan di antaranya seperti Trampoline Arena, Arcades, Nature and Zoo, serta Amusement Park.
Sedangkan, untuk provinsi yang paling banyak banyak menyelenggarakan event, termasuk konser dan olah raga masih ditempati Jakarta. Disusul oleh Kalimantan Selatan, Banten, Kalimantan Timur, dan Jawa Timur.
"Pengeluaran pengunjung untuk event konser hampir dua kali lipat lebih tinggi dibanding event sport," jelasnya. (jpc/c1/abd)
Artikel ini telah tayang di jawapos.com dengan judul 'Pemesanan Tiket Perjalanan Naik 10 Persen Jelang Nataru, Bali jadi Destinasi Teratas Incaran Wisatawan'