JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyebut kenaikan uang lauk pauk (ULP) atau uang makan operasi prajurit TNI telah disetujui.
Agus menyebut uang makan prajurit TNI akan naik secara bertahap mulai 2024 hingga nantinya setara dengan yang diterima anggota Polri.
Prajurit yang bertugas di wilayah operasi 5 (Papua) akan menjadi kelompok pertama yang menerima kenaikan ULP, dimana ULP prajurit di Papua naik dari Rp88.000 menjadi Rp202.000 pada 2024.
BACA JUGA:Jadi Tersangka Pungutan Ganti Rugi Sutet, Subagio Nonaktif sebagai Kepala Desa
’’Dari ratas (rapat terbatas) minggu kemarin, Bapak Presiden (Joko Widodo), dan saran dari Bapak Menhan (Prabowo Subianto), di situ ada juga Menkeu (Sri Mulyani), Menteri PPN/Kepala Bappenas sudah disetujui untuk uang makan operasi khususnya di wilayah 5, di Papua, mulai Tahun Anggaran 2024 nanti sudah bisa diterima prajurit yang melaksanakan tugas operasi di Papua,” kata Agus Subiyanto saat mengunjungi Dermaga Mako Kolinlamil di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (11/12/) dilansir dari Antara.
Prajurit-prajurit TNI di wilayah-wilayah operasi lainnya juga akan menerima kenaikan uang makan secara bertahap mulai 2024.
Daerah-daerah operasi itu antara lain Pulau Jawa (wilayah operasi 1), Pulau Sumatra (wilayah operasi 2), Pulau Sulawesi dan Pulau Kalimantan (wilayah operasi 3), serta Bali dan Nusa Tenggara (wilayah operasi 4).
BACA JUGA:Ini 6 Pesan untuk Peserta Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJPD Pringsewu
’’Kami masih Rp88.000 tahun ini. Insya Allah, pada tahun anggaran 2024, khususnya di wilayah 5 sudah kami bisa berikan kepada prajurit yang melaksanakan tugas operasi,” kata Panglima TNI.
Kenaikan ULP merupakan salah satu program prioritas Agus Subiyanto sejak dia resmi menjabat sebagai Panglima TNI pada 22 November 2023.
Agus Subiyanto pada beberapa kesempatan juga telah menyampaikan kenaikan ULP merupakan salah satu cara meningkatkan profesionalisme prajurit, karena prajurit yang profesional harus dengan baik (well-trained), dilengkapi dengan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang modern (well-equipped), dan sejahtera (well paid).
Sebelumnya, Panglima TNI mengajukan kenaikan ULP prajurit TNI. Panglima TNI menyampaikan masalah kesejahteraan prajurit TNI, bahwa hal tersebut sudah dilaporkan ke Presiden RI dalam rapat terbatas kabinet.
BACA JUGA:Andri Gustami Gunakan HP Tersangka
Panglima TNI lebih lanjut menjelaskan bahwa ULP tersebut lebih rendah dari personel Kepolisian Republik Indonesia.
"Apabila dibandingkan Polri itu sangat jauh, Polri sudah Rp200.000 sampai Rp300.000, sehingga saya sampaikan, dan beliau menyetujui jadi sebelum 2024 mudah-mudahan terealisasi untuk ULP prajurit bisa disamakan dengan Polri," jelasnya. (jpc/c1/ful)