Itera Siapkan Ahli Cuaca dan Teknologi Satelit

Senin 07 Apr 2025 - 21:34 WIB
Reporter : Redaksi
Editor : Syaiful Mahrum

BANDARLAMPUNG - Institut Teknologi Sumatera (Itera) terus membuktikan diri sebagai pelopor dalam bidang sains atmosfer dan antariksa dengan menghadirkan Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan (SAP). Program studi ini menjadi yang pertama di Indonesia yang mengintegrasikan kajian sains atmosfer dan keplanetan dalam satu kurikulum.

Koordinator Program Studi SAP Hendra Agus Prastyo, S.Si., M.Si. menjelaskan bahwa Prodi SAP Itera berfokus pada studi fenomena atmosfer, perubahan iklim, dan dampaknya terhadap kehidupan manusia. 

BACA JUGA:OJK Tak Batasi LJK untuk Bisnis Emas Syaratnya Miliki Modal Minimal Rp14 T

’’Selain itu, program ini juga membahas fenomena antariksa, seperti matahari, planet, eksoplanet, dan sistem keplanetan lainnya. Lulusan Prodi SAP dibekali kompetensi untuk berkontribusi dalam berbagai bidang strategis, mulai dari mitigasi bencana melalui prediksi cuaca ekstrem, analisis dampak perubahan iklim, hingga pengembangan sistem peringatan dini,’’ kata Hendra. 

 

Di bidang sains keplanetan, kata Hendra, mahasiswa juga mendapatkan pemahaman tentang cuaca antariksa dan teknologi satelit yang menjadi aspek penting dalam pengembangan teknologi masa depan.

 

’’Dibandingkan program studi sejenis di Indonesia, Prodi SAP Itera menawarkan pendekatan unik yang menggabungkan Sains Atmosfer dan Sistem Bumi dengan Sains Keplanetan dan Antariksa dalam satu kurikulum. Mahasiswa akan mempelajari berbagai mata kuliah unggulan, seperti Interaksi Atmosfer dan Cuaca Antariksa, Fisika Tata Surya, Eksoplanet, Pemodelan Cuaca dan Iklim, serta Spacepreneurship,’’ ungkap Hendra. 

 

Dengan kombinasi mata kuliah ini, kata Hendra, mahasiswa dibekali keterampilan analitis dan teknis yang dibutuhkan untuk berkarier di berbagai sektor. ’’Lulusan Prodi SAP Itera memiliki peluang karir yang luas di berbagai sektor, termasuk instansi pemerintah seperti BMKG, BRIN, dan KLHK. Selain itu, mereka juga dapat bekerja di industri energi terbarukan, penelitian atmosfer dan antariksa, serta pengembangan teknologi satelit,’’ katanya.

 

Guna meningkatkan pemahaman praktis, kata Hendra, Prodi SAP Itera menerapkan metode Project-Based Learning (PBL) dalam sebagian besar mata kuliahnya, termasuk Optik Astronomi, Meteorologi Tropis, serta Pemodelan Cuaca dan Iklim II. 

 

’’Mahasiswa juga memiliki akses ke fasilitas laboratorium canggih, seperti Laboratorium Instrumentasi dan Observasi yang dilengkapi teleskop robotik dan Automatic Weather Station (AWS), serta Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL). Fasilitas ini memungkinkan mahasiswa melakukan penelitian dan eksperimen langsung, memastikan kesiapan mereka dalam menghadapi tantangan di bidang atmosfer dan keplanetan,’’ ujarnya.

 

Tags :
Kategori :

Terkait