Derita Nur Salim, Warga Pancajaya yang Berjuang Melawan Penyakit Paru

BUTUH BANTUAN: Nur Salim yang menderita tumor paru membutuhkan bantuan. -FOTO IST-
MESUJI – Tubuh Nur Salim (39), warga Desa Fajarbaru, Kecamatan Pancajaya, Mesuji kian hari kian ringkih.
Sejak setahun terakhir, ia berjuang melawan tumor paru-paru, kelenjar getah bening, dan batu empedu yang menggerogoti kesehatannya.
Kini, ia hanya bisa terbaring lemah di tempat tidur rumahnya yang sederhana, ditemani istri dan kedua anaknya.
Hari-hari Nur Salim tak lagi sama. Dulu ia dikenal sebagai sosok pekerja serabutan yang gigih menafkahi keluarga.
Namun, sejak sakit menahun itu menyerang, ia terpaksa berhenti bekerja. Kondisi ekonomi keluarga pun semakin terhimpit.
“Suami saya sudah beberapa kali dirawat di rumah sakit. Mulai dari RSUD Ragab Begawe Caram Mesuji, kemudian dirujuk ke RS Urip Sumoharjo Bandarlampung, dan terakhir ke RSUD Menggala. Tapi karena keterbatasan biaya, kami tidak bisa lagi melanjutkan pengobatan,” tutur Yuliana Sari, sang istri, dengan suara bergetar.
Yuliana menuturkan, keluarga mereka masuk kategori kurang mampu. Penghasilan dari pekerjaan serabutan Nur Salim dulu hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Kini, tanpa penghasilan tetap, biaya berobat terasa semakin berat.
“Kami berharap ada dermawan yang bisa membantu meringankan beban ini. Suami saya butuh perawatan, tapi kondisi kami tidak memungkinkan,” kata Yuliana, sembari mengusap air matanya.
Kondisi Nur Salim semakin memprihatinkan. Tubuhnya yang dulu tegap kini semakin kurus. Untuk bernapas pun ia harus dibantu tabung oksigen yang dipinjamkan oleh relawan.
Minggu malam lalu, tim relawan Sahabat Djordy datang membawa bantuan. Mereka, bersama Kepala Desa Fajarbaru dan Babinsa setempat, menyerahkan tabung oksigen untuk membantu pernapasan Nur Salim.
“Bantuan ini sifatnya pinjaman, dengan suplai oksigen dari donatur sebanyak dua tabung. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Puskesmas Adi Luhur agar pemasangan oksigen bisa terpantau,” kata Ardhiansyah, Koordinator Sahabat Djordy.
Ia menambahkan, relawan juga tengah menyiapkan penggalangan dana guna membantu biaya transportasi dan kebutuhan lain keluarga Nur Salim.
Di balik rasa sakit yang tak kunjung usai, Nur Salim masih menyimpan harapan sederhana: sembuh agar bisa kembali bekerja untuk keluarganya.
Sementara itu, Yuliana dan anak-anaknya tetap setia mendampingi, berharap ada tangan-tangan dermawan yang tergerak membantu perjuangan mereka.(*)