Sehingga hati kita terlatih dan tertata untuk melakukan kebaikan-kebaikan. Dengan mendekatkan diri itulah akan menimbulkan suatu suasana kegembiraan ketika datangnya bulan Ramadan dan kegembiraan seperti inilah yang bernilai di sisi Allah SWT.
Dalam sebuah sabdanya Rasul berkata: "Barang siapa yang bergembira dengan datanya bulan Ramadan, maka Allah haramkan jasadnya dari api neraka”.
Kedua, memperbanyak melakukan pertobatan kepda Allah SWT dengan cara mengakui, menyesali perbuatan salah yang pernah kita lakukan dan berjanji untuk tidak mengulanginya.
Karena Ramadhan adalah tamu yang suci yang akan mendatangkan banyak fadhilah dan keutamaan, maka sudah sepatutnya disambut dengan suasana hati yang suci yang penuh ketulusan dan keikhlasan.
Dan hanya dengan rasa iklas inilah, kita dapat meraih pahala sebanyak-banyaknya di bulan Ramadan.
Ketiga, setelah bertobat tentu saja kita berusaha menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan munkar.
Seperti melampiaskan kegembiraan dengan membakar petasan, kebutan-kebutan di jalanan.
Sebaliknya, kehadiran Ramadan harus dimaknai sebagai wahana pengkaderan dan pelatihan diri.