Kasus DBD di Mesuji Awal Tahun 2025 Menelan Korban Jiwa, Seorang Anak Usia 14 Tahun

Selasa 14 Jan 2025 - 22:13 WIB
Reporter : Ardian Mukti
Editor : Agung Budiarto

MESUJI – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Mesuji pada awal tahun ini menelan korban jiwa. Korban adalah seorang anak berusia 14 tahun yang tercatat sebagai warga Desa Muktikarya, Kecamatan Pancajaya, bernama Diki.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Mesuji Suyono saat dikonfirmasi pada Selasa (14/1).

"Anak yang meninggal dunia sebelumnya sempat dirawat di RSUD Mesuji," ujarnya.

BACA JUGA: Wisman Kesulitan, Tak Ada Money Changer di Pesbar

Suyono juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini, total kasus DBD di Mesuji pada awal tahun 2025 sudah mencapai 16 kasus, dengan satu orang di antaranya meninggal dunia akibat penyakit ini.

Pihak Dinas Kesehatan mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap penyebaran DBD, mengingat saat ini Kabupaten Mesuji sedang memasuki musim hujan yang dapat meningkatkan potensi berkembangnya nyamuk Aedes aegypti, penyebab DBD.

"Masyarakat harus lebih berhati-hati dan tidak menyepelekan pemberantasan sarang nyamuk di tempat-tempat yang tidak terduga, seperti halaman rumah dan benda-benda yang menampung air," tegas Suyono.

Ia menambahkan, penting untuk segera membuang benda-benda yang bisa menampung air, seperti bekas cat, ember, atau wadah lainnya yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.

"Jangan sampai meninggalkan bekas cat, ember, atau apapun yang bisa menampung air dalam kondisi terbuka. Sebisa mungkin, buang bekas-bekas tersebut agar tidak menjadi sarang nyamuk. Intinya, waspada," imbaunya. 

Sebelumnya, Tren kenaikan kasus demam berdarah dengue (DBD) terus terjadi selama musim penghujan. Puluhan pasien yang terinfeksi virus dari gigitan nyamuk aedes aegypti memenuhi kamar rawat inap anak di Rumah Sakit Umum Daerah Ragab Begawe Caram (RSUD RBC) Mesuji pada Senin (13/1).

Penderita DBD ini tidak hanya anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Direktur RSUD RBC Mesuji dr. Hotmaida Verawati menyebut sebanyak 15 pasien DBD sedang menjalani perawatan di rumah sakit tersebut.

"Jumlah pasien DBD di RSUD RBC Mesuji tercatat ada 15 orang, dengan rincian 5 pasien dewasa dan 10 pasien anak-anak," ujar dr. Hotmaida. Pasien-pasien ini berasal dari berbagai kecamatan di Mesuji, antara lain Simpang Pematang, Panca Jaya, Tanjung Raya, Mesuji, dan Mesuji Timur.

Mengingat tingginya kasus DBD, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama dengan menjaga kebersihan lingkungan dan rutin melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna menekan penyebaran virus yang semakin meningkat pada musim hujan ini.

Salah seorang orang tua pasien, Giono (45), warga Kecamatan Tanjung Raya, mengaku terpaksa membawa anaknya ke rumah sakit setelah anaknya mengalami demam tinggi. "Awalnya panas, lalu sempat menggigil, kemudian panas lagi. 

Setelah diperiksa dokter, ternyata anak saya kena demam berdarah," ungkapnya.

Kategori :