Anak Usaha PTPN I Bangun Ekosistem Ketahanan Pangan Berbasis Kemitraan Petani
Pabrik pengolahan edamame PT Mitratani Dua Tujuh (MDT) di Jember, Jawa Timur, mendapat kunjungan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan.-Foto Ist-
JEMBER, RADAR LAMPUNG — Pabrik pengolahan edamame PT Mitratani Dua Tujuh (MDT) di Jember, Jawa Timur, mendapat kunjungan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, pada Kamis (6/11/2025). Anak perusahaan PTPN I tersebut dinilai berhasil membangun ekosistem ketahanan pangan yang kuat melalui pola kemitraan dengan petani lokal.
Dalam skema yang dijalankan, ratusan petani yang tergabung dalam Gapoktan menanam berbagai komoditas sesuai rekomendasi perusahaan. PT MDT kemudian bertindak sebagai penjamin (off taker) yang membeli seluruh hasil panen sesuai kesepakatan.
“Saya mengapresiasi langkah PTPN I melalui Mitratani Dua Tujuh yang melibatkan petani sebagai mitra. Pola ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan berbasis kemitraan,” ujar Zulhas, sapaan akrab Menko Pangan asal Lampung Selatan itu.
Ia menilai, model kolaborasi antara perusahaan dan petani tersebut mencerminkan nilai lokal seperti gotong royong dan kebersamaan yang menjadi kekuatan sektor pangan di Indonesia. “Kemitraan seperti ini penting untuk memperkuat ketahanan pangan dari tingkat desa. Ini bisa menjadi model yang dikembangkan di wilayah lain,” tambah Ketua Umum PAN tersebut.
Kunjungan Zulhas didampingi anggota DPR RI Rizky Sadiq dan Slamet Ariadi, Tenaga Ahli Menko Pangan Lula Kamal, Kyai Habib Hasbullah, dan sejumlah pejabat lainnya. Rombongan diterima Direktur Utama PTPN I Teddy Yunirman Danas bersama Regional Head PTPN I Regional 5 Winarto dan Sekretaris Perusahaan Aris Handoyo.
Dalam pemaparannya, Teddy menjelaskan bahwa PT Mitratani Dua Tujuh, yang berdiri sejak 1994, bergerak di bidang hortikultura dan ekspor produk pangan. Selama tiga dekade, perusahaan telah bermitra dengan ratusan petani dan menjadi contoh pengembangan hortikultura berbasis kemitraan di bawah PTPN I.
Ia menambahkan bahwa komoditas ekspor perusahaan tidak hanya edamame, tetapi juga okra, buncis, goya, ubi jalar, berbagai jenis sayuran, serta produk turunannya. “Kami terus berinovasi dan memperkuat kerja sama dengan petani. Kemitraan berkelanjutan memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan memperkuat industri pangan nasional,” ujar Teddy.
Aris Handoyo menambahkan bahwa jejaring kemitraan PT MDT mencakup lima kabupaten di Jawa Timur, yakni Jember, Situbondo, Bondowoso, Probolinggo, dan Banyuwangi. Seluruh hasil panen petani mitra dibeli perusahaan sesuai kontrak yang berlaku sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani.
Kunjungan kerja ini menjadi momentum penguatan kolaborasi antara Kemenko Pangan dan PTPN I selaku bagian dari Holding Perkebunan Nusantara. Sinergi tersebut diharapkan dapat mendorong pengembangan industri pangan berdaya saing sekaligus memberikan manfaat langsung bagi petani dan masyarakat sekitar. (*)