Gondrong Hidroponik Jadi Distributor Sayur di 8 SPPG Lamteng

DISTRIBUTOR SAYUR UNTUK MBG: Greenhouse milik David Asadudin di Kampung Bandarsari, Kecamatan Padangratu, Lampung Tengah. --FOTO ISTIMEWA

BANDARLAMPUNG - David Asadudin, alumni Prodi Pendidikan Biologi Universitas Lampung (Unila), sukses merintis usaha tanaman sayur hidoroponik. Hal ini dengan dasar pengetahuannya saat di bangku SMA.

 

Pemuda asal Kampung Bandarsari, Kecamatan Padangratu, Lampung Tengah, ini merintis usaha dengan modal awal Rp2.000.000. 

 

David mengatakan awal mula merintis tanaman selada hidroponik. Ketika itu, David mengaku sering mengalami kegagalan dari alat hingga bibit yang digunakan. ’’Saya terus evaluasi dari kerugian yang saya alami. Saya terus belajar dari kesalahan. Sampai tanaman hidroponik saya berhasil tumbuh dengan baik dan siap dijual,” katanya

 

David menyatakan usaha tanaman hidroponiknya diberi nama Gondrong Hidroponik. ’’Sudah berjalan sekitar lima tahun dan mampu berkembang menjadi lima greenhouse besar. Saya juga membentuk Kelompok Tani Celery Garden dengan anggota 25 orang,’’ ungkapnya 

 

Terkait pemasaran, David mengatakan dengan cara menawarkan secara langsung ke masyarakat sekitar. ’’Saya juga bergabung dengan Komunitas Petani Hidroponik Lampung. Tujuan memperluas jangkauan pemasaran. Saya terus memberikan yang terbaik untuk konsumen. Saya selalu perhatikan dari segi pengemasan maupun kualitas supaya konsumen selalu merasa puas,” ucapnya.

 

Saat ini, kata David, greenhouse miliknya menjadi distributor sayur di delapan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lampung Tengah untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

 

Tidak hanya selada. David juga menanam seledri dan berbagai jenis sawi lainnya. ’’Penjualan sayur saat ini meningkat signifikan. Penghasilan yang saya dapat dari satu greenhouse sekitar Rp5 juta hingga Rp7 juta per bulan,” katanya. (*)

 

Tag
Share