Waspadai Cuaca Ekstrem hingga Nataru

Rabu 18 Dec 2024 - 21:17 WIB
Reporter : Prima Imansyah Permana
Editor : Abdul Karim

BANDARLAMPUNG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung kembali mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem mulai 18 hingga 24 Desember 2024. Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Lampung Rudy Haryanto mengatakan jika kondisi suhu udara  merata di wilayah Lampung saat ini 23,0 – 32,0 °C  dengan tingkat kelembapan udara ada pada angka 60 – 100 % ditambah arah dan kecepatan angin  barat – utara dengan kecepatan 5 – 20 knots (9–38 km/jam).

’’Kecuali wilayah Lampung bagian barat yang suhunya berkisar 16,0– 29,0 °C,” katanya, Rabu (18/12).

Mengacu hal tersebut, terang Rudy, kondisinya dapat memengaruhi sekaligus menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi disertai kilatan petir di sebagian besar wilayah Lampung. Di samping itu, lanjutnya, belum lama ini BMKG juga telah melakukan rapat lintas sektoral dalam menghadapi Natal dan tahun baru (Nataru). Di mana, pihaknya menyampaikan terdapat peningkatan potensi curah hujan.

’’Potensi peningkatan curah hujan akibat beberapa fenomena atmosfer yang aktif. Seperti La Nina, Monsun Asia, MJO (Osilasi Madden-Julian) dan Cold Surge (Seruak Dingin). Akibatnya, potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, angin kencang, dan gelombang tinggi berpotensi meningkat pada periode Natal dan tahun baru,” ungkapnya. 

BACA JUGA:Pemkab Pesisir Barat Siapkan Posko Nataru untuk Lancarkan Liburan Natal dan Tahun Baru

Oleh karena itu, tandasnya, BMKG mengimbau semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem yang mungkin terjadi di wilayah Lampung termasuk pada perairan ýang kondisi gelombangnya masih tinggi.

“Waspadai potensi hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi yang dapat mempengaruhi keselamatan perjalanan. Siapkan fisik, kendaraan, dan barang bawaan agar tetap aman dan nyaman selama perjalanan,” ingatnya.

Adapun wilayah ýang berpotensi mengalami hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang pada pagi hari menurutnya di wilayah Pesisir Barat, Tanggamus, Pesawaran, Lampung Selatan, Way Kanan, Mesuji, Tulang Bawang, Tulangbawang Barat, Lampung Tengah, Lampung Timur. Lalu siang dan sore hari di sebagian besar wilayah Lampung. 

”Malam hari di wilayah Way Kanan, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Mesuji, Pesisir Barat, Tanggamus, Lampung Selatan serta dini hari di wilayah Pesisir Barat, Tanggamus, Pesawaran, dan Lampung Selatan,” sebutnya.

BACA JUGA:Kriminalitas Tinggi, Polres Lamsel Didemo

Sementara guna mempermudah deteksi bencana hidrometeorologi berupa banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung memasang 30 alat early warning system (EWS). Kepala BPBD Lampung Rudy Sjawal Sugiarto mengatakan, pemasangan EWS tersebut di lima daerah yang memiliki resiko tinggi akan terjadinya bencana hidrometeorologi berupa banjir. 

Kelima lokasi tersebut, sebutnya, berada di Lampung Selatan, Lampung Barat, Way Kanan, Tulang Bawang, dan Tulang Bawang Barat. “Di tahun ini, kita pasang alat EWS di beberapa kabupaten yang memiliki potensi tinggi bencana hidrometeorologi basah,” ujar Rudy, Rabu (18/12).

Dijelaskannya, alat EWS berbasis dengan internet dan akan terkoneksi dengan Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) BPBD Lampung.  Sehingga ketika kejadian banjir akan terekam oleh EWS dan langsung sampai ke Pusdalops BPBD Lampung sebagai bahan untuk melakukan langkah-langkan antisipasi.

Lanjut Rudy, tidak hanya untuk deteksi banjir, ke depan pihaknya juga akan memasang alat EWS yang dapat mendeteksi bencana lainnya. Seperti tsunami hingga likuifasi atau fenomena hilangnya kekuatan tanah akibat guncangan gempa bumi atau beban cepat lainnya. 

“Alat ini akan dipasang di salah satu titik yang sering terjadi banjir besar dan berdampak terhadap masyarakat,” terangnya. (pip/c1/rim)

Kategori :