Reuni dan Romantisme Politik: Demi Masa Depan Bangsa?
Oleh: Muhammad Turhan Yani*
PERSAHABATAN yang pernah terjalin dengan baik, tetapi terpisah cukup lama, suatu saat ada momentum yang memungkinkan dapat bertemu lagi (reuni). Nostalgia masa lampau pun menyertai.
Ada rasa kangen atau keinginan yang kuat dari masing-masing dengan mudah akan terwujud. Apalagi kalau mengingat masa-masa romantis dan kebersamaan yang pernah menyertai persahabatan tersebut.
Motivasi yang melandasi demikian biasanya menjadi support spesial untuk segera terwujud reuni persahabatan seperti lazimnya dilakukan anak-anak sekolah dan mahasiswa.
Lalu, apa hubungan reuni dengan persahabatan politik masa lampau yang sempat terpisah karena beda koalisi, beda strategi, beda kepentingan, dan lain sebagainya? Mungkinkah terwujud reuni politik?
Selama di antara mereka tidak pernah terjadi konflik dalam masa persahabatan politik walaupun berbeda koalisi dan dukungan politik, dengan mudah reuni politik dapat terwujud. Apalagi kalau mengingat romantisme dan perjuangan politik bersama yang pernah terjadi.
Adalah presiden terpilih dalam Pilpres 2024 Prabowo Subianto dan Presiden Ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang tampaknya akan melakukan reuni politik. Mereka sebenarnya telah bersahabat lama dalam perjuangan politik.
Walaupun beda partai politik, mereka pernah berkoalisi tingkat tinggi melalui kendaraan politik PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Gerindra serta partai pendukung lainnya. Kala itu, pada Pilpres 2009, keduanya adalah pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres).
Pada masa persahabatan politik tersebut, banyak suka dan duka yang dialami. Juga, pengalaman dan kisah yang menjadi memori yang tidak mudah hilang begitu saja.
Sebab, persahabatan politik tingkat tinggi tersebut melibatkan aspek kemanusiaan seperti sosial-emosional, rasa kebersamaan, dan tujuan bersama dalam politik, bahkan juga modal politik bersama dari masing-masing pihak.
Dalam perkembangan politik berikutnya, kedua tokoh tersebut terpisah dalam wadah koalisi, strategi, dan kepentingan politik dalam kontestasi Pilpres 2014, 2019, dan 2024. Meski begitu, keduanya tetap menjalin persahabatan politik yang baik.
Kini, seiring dengan dinamika perpolitikan menjelang pemerintahan baru yang diawali pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2024 dan dilanjutkan penyusunan kabinet secara resmi, ada wacana yang dimunculkan menggelar reuni politik untuk kedua tokoh tersebut.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), reuni diartikan pertemuan kembali setelah berpisah cukup lama. Rekonsiliasi diartikan upaya memperbaiki kembali suatu hubungan.