BANDARLAMPUNG - Direktur SDM dan TI PTPN I, Siwi Peni mengungkap tentang semua aspek kepemimpinan yang berhasil, diawali dari kepercayaan atau trust. Itu mengutip Mengutip John C. Maxwell.
Siwi Peni mengatakan, puncak dari sikap moral seorang pemimpin adalah respek. Namun demikian, sikap respek itu akan tumbuh ketika seorang pemimpin secara pribadi dapat dipercaya dan percaya kepada orang lain.
Pernyataan itu disampaikan Siwi Peni saat menyampaikan materi kepemimpinan pada sesi CEO Talk kepada 30 asisten tanaman dan pengolahan PTPN I di Bandar Lampung, pada Sabtu (28/9).
Pada pelatihan bertajuk “Enhancing Operational Excellence” yang difasilitasi LPP Agro Nusantara ini, Siwi Peni meminta semua pimpinan unit kerja untuk mengganti paradigma berpikir dan bertindak, bahwa kepercayaan adalah puncak reputasi yang dibangun dengan perjuangan sangat keras.
Sesi CEO Talk pada pelatihan ini menjadi agenda penutup yang menghadirkan beberapa nara sumber pimpinan unit kerja sebagai sharing session.
Hadir pada kesempatan itu, Kepala Divisi Tanaman Karet PTPN I Subholding Supporting Co Hendra Putra, Kadiv. SDM dan IT PTPN I Hidayat, Kabag. SDM dan IT Regional 7 Ronald Sudrajat, dan beberapa staf lain.
Dengan pembahasan yang terstruktur, alunus Magister Management Fakultas Ekonomi UGM itu menyatakan, tanpa trust, seorang pemimpin capat atau lambat akan turun reputasinya yang pada akhirnya pasti tumbang.
Pada kesempatan tersebut, Siwi Peni juga menyebut penyebab utama hilangnya trust adalah karena manipulasi dan kebohongan.
BACA JUGA:Anggota DPRD Lamteng Rizani Andi Wijaya Ucapkan Terima Kasih Kepada Masyarakat Lamteng
“Kalau dalam Islam, setiap kita hidup ini adalah khalifah atau pemimpin. Minimal memimpin diri sendiri. Teman-teman asisten ini adalah pemimpin di unit kerjanya. Usahakan jangan berbohong. Sebab, berbohong sekali akan memaksa kita bohong lagi, bohong lagi. Karena, bohong itu awal dari hilangnya trust. Sementara, trust adalah modal utama,” kata Direktur PTPN XII 2020-2023 itu.
Secara tapis, Siwi Peni membedah lima elemen kepemimpinan versi Maxwell. Dengan detail, setiap level dijelaskan dan ditarik beberapa contoh konkret untuk memastikan peserta paham tentang apa yang dimaksud dalam teori besar itu ke ranah operasional.
Meskipun bergaul dengan teori-teori besar, Direktur kelahiran 1970 yang memulai karir sebagai bankir dan telah memimpin beberapa PTPN ini juga mahir mengolah data lapangan dengan detail.
Di komoditas karet yang menjadi domain Subholding Supporting Co, misalnya, dia mengkalkulasi neraca bisnis karet 20 tahun yang lalu dengan sekarang sangat jomplang.
BACA JUGA:Hasil MotoGP Mandalika 2024: Jorge Martin Tak Tersentuh, Motor Marquez Terbakar, 6 Pembalap Terjatuh