JAKARTA - Hasil riset tiket.com dengan Pusdatin Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI menunjukkan ada peningkatan perjalanan wisata di semester I-2024.
Lonjakan ini didorong oleh banyaknya momen libur tahun ini yang mencapai 27 hari, sehingga banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk melakukan perjalanan di dalam negeri maupun keluar negeri.
Menanggapi hasil kolaborasi riset itu, Co-Founder & Chief Marketing Officer tiket.com Gaery Undarsa mengaku bahwa peningkatan perjalanan wisata turut memengaruhi jumlah pemesanan tiket.
“tiket.com mencatat peningkatan pada sejumlah produk di setiap periode libur semester I-2024. Seperti pada musim libur awal tahun, tercatat produk aktivitas wisata meningkat 27 persen. Sementara saat musim libur Lebaran, produk transportasi meningkat 60,6 persen, lalu pada musim libur sekolah, produk akomodasi meningkat 43,5 persen (year-on-year),” ujar Gaery.
Sementara, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, bakal mengembangkan pariwisata Indonesia dengan prinsip berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pariwisata, baik destinasi juga wisatawan yang berkunjung ke Indonesia.
“Kemitraan kami bersama tiket.com telah membantu Kemenparekraf RI dalam mencapai target industri pariwisata, dimana tiket.com selalu mendukung kami dalam memberikan data menarik mengenai perilaku wisatawan. Pencapaian pariwisata yang telah kami capai bersama, ditopang oleh data-data yang diberikan tiket.com, mendorong kami untuk menghadirkan kebijakan yang berbasis data dan sesuai dengan perkembangan tren wisata yang ada,” ujar Sandiaga.
Ada pun total 27 hari libur itu mencakup momen libur nasional, cuti bersama, serta libur sekolah. Pada periode liburan high season ini, opsi transportasi wisata yang diminati masyarakat pun makin beragam.
Jelang periode libur lebaran, masyarakat cenderung memilih menggunakan transportasi darat.
Sedangkan untuk periode libur sekolah, penggunaan bus dan kereta api menjadi favorit. Ada pun di perjalanan domestik, periode wisata masyarakat berlangsung selama rata-rata 6 hari, dengan destinasi wisata favorit seputar Bali, Banten, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan.
Sedangkan perjalanan internasional, periode wisata masyarakat berlangsung rata-rata 15 hari, dengan destinasi short-haul dan medium-haul yang jarak tempuhnya relatif pendek dan sedang, menjadi pilihan utama masyarakat.
Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Addin Maulana mengatakan, pada perjalanan internasional, destinasi short-haul yang paling banyak diminati adalah Malaysia, Singapura, dan Thailand, diikuti medium-haul yaitu Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Hong Kong.
Sementara untuk long-haul, Turki dan Arab Saudi menjadi makin populer. Amerika Serikat juga masih menjadi destinasi ulta long-haul favorit.
"Wisatawan kini cenderung memilih perjalanan yang lebih lama dan berkualitas, dengan preferensi pada destinasi yang mudah diakses dan terjangkau,” kata dia.
Namun, lanjut Addin, wisatawan juga makin tertarik untuk berkunjung ke atraksi wisata favorit jelang periode libur high-season yang meliputi landmarks, museum, teater, serta atraksi keluarga seperti water park, playgrounds, dan taman hiburan.
“Wisatawan makin tertarik mengunjungi atraksi wisata populer sehingga memberikan kontribusi terhadap peningkatan pemesanan akomodasi dan lama tinggal. Penemuan data ini dapat membantu pemerintah dalam memahami pola perilaku wisatawan dan merumuskan kebijakan yang lebih efektif, khususnya dalam mempromosikan pariwisata nasional,” demikian penjelasan Addin.