Jumlah Petani Milenial Pesawaran Turun pada 2023

Kamis 19 Sep 2024 - 21:25 WIB
Reporter : Tim Redaksi
Editor : Syaiful Mahrum

PESAWARAN - Pertanian menjadi salah satu sektor yang berperan penting dalam menopang perekonomian di Kabupaten Pesawaran. Pada 2023 menyebutkan bahwa sektor ini menyumbang 39,11% dari distribusi produk domestik regional bruto (PDRB) di Bumi Andan Jejama.

Jumlah ini menjadikan pertanian sebagai salah satu sektor strategis dalam mendukung program pembangunan daerah. Dalam kurun waktu 10 tahun, pertanian di Pesawaran telah mengalami peningkatan yang signifikan. Di mana, jumlah usaha pertanian perorangan (UTP) yang beroperasi saat ini tercatat telah mencapai 76.441 unit. Sementara 44 unit usaha pertanian badan hukum (UPB) dan 46 unit usaha pertanian lainnya (UTL) turut berkontribusi dalam keberagaman pengelolaan usaha pertanian.

Di tengah perkembangan potensi yang besar ini, data menunjukkan bahwa terdapat penurunan jumlah petani milenial. Di mana, pada 2023 jumlah petani milenial di Pesawaran turun menjadi 7.373 orang dibandingkan pada 2013 yang jumlahnya mencapai 9.578 orang. Penurunan ini memunculkan kekhawatiran terkait regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian.

Kepala Badan Pusat Statistik Pesawaran Sugiarto menjelaskan, penurunan petani milenial ini mengundang perhatian pemerintah daerah, terutama mengenai regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian.  

Tidak hanya untuk menjaga kelangsungan hidup, kata Sugiarto, peran generasi muda pada sektor pertanian juga penting untuk mengintegrasikan teknologi dan inovasi baru yang lebih familier bagi generasi yang lebih muda.

"Hal ini tentu mengundang perhatian terhadap kebutuhan untuk menarik lebih banyak kaum muda ke dalam pertanian,” ujar Sugiarto dalam sebuah acara Talkshow Data Sensus Pertanian 2023 yang digelar melalui virtual zoom meeting, Kamis (19/9).

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bappeda Pesawaran Adhytia Hidayat mengatakan bahwa Pemkab Pesawaran tengah mengupayakan serangkaian program inovatif untuk meningkatkan minat generasi muda terhadap sektor pertanian.

Saat ini, kata Adhytia, pemerintah daerah menyadari bahwa berkurangnya minat milenial terhadap sektor pertanian turut dipengaruhi oleh berbagai faktor. ’’Karena itu, Pemkab Pesawaran bersama OPD terkait terus meningkatkan program-program inovatif dan multisektor,’’ ungkapnya.

Salah satunya, kata Adhytia, melalui Gerakan Petani Milenial. ’’Di mana, para anggotanya difasilitasi dengan melakukan pendampingan untuk mengembangkan usaha pertaniannya. Termasuk memberikan bantuan produktivitasi alat pertanian dan pemodalan. Selain itu, Pemkab Pesawaran melakukan kelas kelompok tani. Di mana, para petani muda yang sudah naik kelas akan menjadi mentor dan memberikan arahan kepada petani muda lainnya,” ujarnya. 

Sementara Kadiskominfotiksan Pesawaran Jayadi Yasa yang juga turut menjadi narasumber dalam acara talkshow menambahkan bahwa ada banyak cara yang bisa dilakukan generasi milenial dalam upaya memajukan sektor pertanian. ’’Dengan kemampuan dalam penguasan teknologi, anak muda bisa membantu para petani di Kabupaten Pesawaran untuk lebih memiliki nilai jual produk yang lebih tinggi melalui serangkaian strategi yang dikemas dengan cara modern. Di era digital ini, penting bagi kita untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam sektor pertanian. Kalaupun tidak menjadi petani, anak muda bisa terjun di area pertanian. Misalnya, di Marketplace atau pemasaran. Memang pasar ini yang menjadi hal yang sulit bagi petani Kabupaten Pesawaran,” ungkap Jayadi. (rls/c1)

 

Tags :
Kategori :

Terkait