PRINGSEWU - Kepala sekolah (Kepsek) memiliki peran strategis. Selain berperan menciptakan iklim pendidikan yang kondusif, Kepsek juga dihadapkan pada persoalan teknis yang mesti terselesaikan.
Guna mewujudkannya, Kepsek juga berperan menghilangkan sekat di antara guru dan warga sekolah. Selain masalah teknis, Kepsek juga dihadapkan pada masalah non-teknis. Di samping bagaimana dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang kondusif.
’’Tugas seorang Kepsek adalah bagaimana dapat mengolah input pendidik menjadi pendidik yang profesional dan berkompeten serta menumbuhkembangkan potensi para peserta didik,” ungkap Sekkab Pringsewu Heri Iswahyudi di hadapan peserta Musyawarah Wilayah Ke-3 Forum Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (FMKKS) SMP Provinsi Lampung di Urban Azana, Kecamatan Pringsewu Utara, Rabu (18/9).
Untuk mewujudkannya, kata Heri, harus dihilangkan sekat-sekat di antara guru, tata usaha, dan lainnya. ’’Juga perlu dibangun manajemen berbasis masyarakat, menanamkan nilai-nilai religius kepada pendidik dan peserta didik, juga mengajak para guru untuk mendoakan putra-putri dan siswa-siswinya. Menjadi pendidik merupakan profesi yang sangat mulia,’’ katanya.
Sementara Ketua MKKS SMP Provinsi Lampung Drs. Irwan Qolbi, M.Pd. mengatakan, Forum MKKS Provinsi Lampung berdiri sejak 2018. ’’Dari keberadaan MKKS SMP ini tentu dibutuhkan suatu koordinasi di antara MKKS kabupaten dan kota yang ada, sehingga dibentuk Forum MKKS ini. Di mana di usianya yang ke-6 ini, MKKS SMP Provinsi Lampung sudah memiliki AD/ART sendiri,” katanya.
Musyawarah Wilayah Ke-3 FMKKS SMP Provinsi Lampung ini mengangkat tema Bersinergi Mewujudkan Merdeka Belajar. Agenda terbagi ke dalam tiga pleno. Pleno pertama, laporan pertanggungjawaban (LPj.) pengurus lama, pleno kedua merancang program kerja ke depan, dan pleno ketiga demisioner pengurus lama dilanjutkan dengan pemilihan pengurus baru. (*)