Menurutnya kepemimpinan wasit sudah memalukan Sumatera Utara di cabor tinju secara keseluruhan.
Meskipun beberapa pihak menyatakan bahwa keputusan wasit ini merugikan Lampung, namun hasilnya tidak berubah.
Artinya hak untuk menang KO atau TKO Rusdianto Suku telah dirampasnya.
Supriyadi, wasit tinju asal Lampung menilai secara sportif bahwa hasil pertandingan itu mutlak kesalahan wasit yang kurang pas dalam memutuskan.
"Ini sedang dibahas oleh komisi khusus wasit yang akan memberikan keputusan apa untuk wasit asal Sulut itu. Tentu paling tidak ada tindakan disiplin, karena menurut saya secara sportif ini blunder wasit lah," kata dia.
Kemudian, Ketua Persatuan Tinju Nasional (Pertina) provinsi Lampung, Hermanto mengatakan rasa keprihatiannya atas peristiwa ini, dimana ketiga petinjunya “dikubur” dalam sehari saja.
"Soal kalah menang buat kami tidak ada masalah, yang penting sportif dan tidak ada keberpihakan baik para juri, wasit, hakim," katanya.
Hermanto menambahkan, Lampung masih memiliki satu petinju putri yang akan tampil di pertandingan perempat final Senin mendatang. Sehingga masih ada harapan untuk bisa memperoleh medali.
"Saya tidak memaksakan petinju Lampung harus meraih medali, jika tidak sportif. Saya ingin anak-anak kita berjuang sportif dan ksatria, seperti mottonya tinju," tambahnya.
Ia berharap semua juri bertindak netral saja sudah cukup, tidak perlu membantu petinju manapun, agar kualitas tinju yang sebenarnya akan terlihat.(*)