Diagnosis mpox dilakukan melalui tes polymerase chain reaction (PCR), dan sebagian besar kasus hanya memerlukan isolasi mandiri selama 2-4 minggu. Pengobatan diberikan berdasarkan gejala, seperti parasetamol untuk meredakan demam dan bedak untuk mengurangi rasa gatal.
Mengenai pencegahan dan pengobatan, Syahrizal menekankan vaksinasi mpox tidak direkomendasikan untuk masyarakat umum, melainkan hanya untuk kelompok yang berisiko tinggi.
Vaksin mpox dianjurkan bagi mereka yang pernah melakukan kontak erat dengan penderita. Vaksin ini terbukti efektif hingga 86% dalam mencegah penularan, dan diberikan dalam dua dosis dengan interval 28 hari.
Walaupun wabah mpox diperkirakan tidak akan menjadi pandemi global, seperti Covid-19, edukasi bagi kelompok berisiko tinggi tetap penting.
“Deteksi dini, akses mudah ke tes PCR, isolasi yang tepat, serta pengobatan yang efektif adalah prioritas utama dalam mengendalikan penyebaran mpox,” jelas Syahrizal. (*)
Sumber: https://www.beritasatu.com/lifestyle/2842090/epidemiolog-ui-sebut-monkeypox-bisa-sembuh-dengan-sendiri/2