BANDARLAMPUNG - Provinsi Lampung masih punya PR berkaitan dengan penyaluran KUR di sejumlah daerah di Lampung.
Hal ini diungkapkan Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung, Otto Fitriandy dalam pemaparan Kinerja Industri Jasa Keuangan di Provinsi Lampung Tw Tahun 2024, pada Senin (9/9).
Berdasarkan data OJK, penyaluran kredit perbankan di Provinsi Lampung pada Tw 2-2024 tumbuh sebesar Rp 3,77 triliun atau 4,84 persen dari sebesar Rp 77,86 triliun menjadi Rp 81,63 triliun lebih tinggi dari periode sebelumnya yang hanya tumbuh 2,95 persen (yoy).
Peningkatan penyaluran kredit terbesar berasal dari kinerja penyaluran kredit Bank Umum Konvensional sebesar Rp 3,01 triliun atau 4,99 persen dan BPR sebesar Rp 0,46 triliun atau 3,79 persen.
BACA JUGA:Pemerintah Alan Siapkan Bantuan Beras Selama Enam Bulan di 2025
Sementara, penyaluran kredit kepada UMKM di provinsi Lampung pada Tw 2-2024 tercatat sebesar Rp 32,77 triliun atau meningkat sebesar Rp 4,30 triliun atau 15,12 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, disertai dengan masih terjaganya rasio kredit bermasalah dibawah 5 persen (4,08 persen).
Otto mengatakan, penyaluran kredit ini terkonsentrasi pada Kota Bandarlampung dengan share sebesar 56,63 persen dengan nominal sebesar Rp 46,23 triliun atau meningkat dari periode Tw 1-2024 sebesar 56,28 persen dengan penyaluran oleh Bank Umum tercatat sebesar Rp 46,21 triliun dan Bank Perekonomian Rakyat sebesar Rp 3,61 triliun.
Sementara, pada Tw 2-2024 terdapat tiga daerah yang mengalami pertumbuhan terbesar, yakni Kota BandarIampung sebesar Rp 1,74 triliun (3,90 persen) dan Kota Metro sebesar Rp 0,44 triliun (5,13 persen) dan Kabupaten Lampung Tengah sebesar Rp 0,18 Triliun (3,12 persen).
BACA JUGA:Pemerintah Target Tagih Rp 2 Triliun Obligor BLBI
"Ini juga menjadi PR kita bersama, untuk mendorong porsi penyaluran kredit agar lebih merata di seluruh kabupaten/kota. Sehingga pembangunan juga bisa lebih merata," katanya.
Sementara, dari segi kredit bermasalah (NPL) Provinsi Lampung posisi Tw 2-2024 tercatat mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan Tw 2-2023, yaitu meningkat sebesar 0,15 persen dari sebesar 2,28 persen menjadi sebesar 2,43 persen.
Namun, jika dibandingkan dengan Tw 1-2024 kredit NPL tercatat menurun sebesar 0,07 pesen dari sebesar 2,50 persen menjadi 2,43 persen.
"Peningkatan ini terjadi dikarenakan meningkatnya ekspansi kredit yang dilakukan perbankan," tambahnya.
BACA JUGA:Pembukaan PON 2024, Defile Lampung Akan Pakai Adat Pepadun
Sementara, Kepala DJPb Lampung, Mohammad Dodi Fachrudin menambahkan, plafon penyaluran KUR Lampung yakni sebesar Rp 9.065,52 miliar dengan target debitur 119.841 orang.