FIFA Masih Larang Suporter Hadir di Laga Away

BERI PENJELASAN: Direktur Utama I.League Ferry Paulus memberikan penjelasan terkait FIFA yang melarang suporter tim tamu hadir di laga away. -FOTO BERITASATU -

JAKARTA - Direktur Utama I.League (sebelumnya Liga 1) Ferry Paulus mengungkapkan alasan utama FIFA belum memberikan izin untuk suporter tim tamu hadir pada laga away di musim perdana Super League.
Keputusan ini dipicu oleh insiden yang terjadi pada pertandingan terakhir Liga 1 musim lalu, yang melibatkan oknum suporter Persib Bandung. Apa yang sebenarnya terjadi?
Menurut Ferry, pada pertandingan terakhir Liga 1 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), sejumlah suporter Persib menyalakan flare, petasan, bahkan turun ke lapangan.
Aksi tersebut berlangsung ketika pertandingan Persib melawan Persis Solo, yang disaksikan langsung oleh delegasi FIFA. “Flare, petasan, bahkan turun ke lapangan terjadi saat pertandingan terakhir di Bandung. Rumput dirusak, seremonial juara terganggu, dan pertandingan sempat dihentikan,” kata Ferry, dikutip dari Antara, Rabu (6/8).
Situasi tersebut membuat stadion dipenuhi asap, pertandingan pun terhenti oleh wasit Rio Permana Putra, dan acara seremonial juara tertunda. Fasilitas stadion pun mengalami kerusakan akibat invasi penonton.
Ferry menjelaskan sebelum insiden tersebut, FIFA sebenarnya telah memberikan lampu hijau untuk mengizinkan kehadiran suporter tamu pada musim 2025/2026. Bahkan, koordinasi dengan pihak kepolisian telah dilakukan, dan responsnya dinilai positif.
“Padahal kami sudah sangat senang karena sebelumnya setuju. Tapi kejadian itu membuat semuanya buyar,” ujarnya. Imbas dari insiden ini, Persib Bandung juga batal menjadi tuan rumah laga pembuka Super League. Sebagai gantinya, pertandingan pembuka akan mempertemukan Persebaya Surabaya melawan PSIM Yogyakarta di Stadion Gelora Bung Tomo, Jumat (8/8).
Meski izin belum diberikan pada awal musim, Ferry masih optimistis bahwa kebijakan ini bisa berubah di pertengahan kompetisi. Ia berharap, dengan upaya perbaikan keamanan dan pengelolaan suporter, FIFA dapat mempertimbangkan kembali.
“Kita terus upayakan agar bisa mendapat izin. Mungkin tiga sampai empat bulan ke depan,” tutupnya. Larangan FIFA terhadap kehadiran suporter tamu pada laga away Super League menjadi pelajaran penting bagi semua pihak. Perilaku suporter yang tertib dan bertanggung jawab akan sangat menentukan peluang dibukanya kembali izin tersebut. (beritasatu/c1/nca)

Tag
Share