Ratusan Ribu Penduduk Nganggur, Apa Upaya Disnaker Lampung?

Minggu 19 Nov 2023 - 21:20 WIB
Reporter : Prima Imansyah Permana
Editor : Abdul Karim

BANDARLAMPUNG – Hingga Agustus 2023, sedikitnya masih terdapat 207 ribuan penduduk usia kerja di Provinsi Lampung pengangguran. Terkait ini, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Lampung pun akan menyiapkan berbagai upaya untuk menurunkan tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Lampung tersebut. 

Sebagaimana diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung, per Agustus 2023 tingkat pengangguran terbuka Lampung sebesar 4,23 persen. Di mana penduduk usia kerjanya pada Agustus 2023 sebanyak 7.003,29 ribu orang, naik 443,04 ribu orang dibandingkan Agustus 2022.

Sebagian besar penduduk usia kerja merupakan angkatan kerja yaitu 4.904,90 ribu orang, sisanya termasuk bukan angkatan kerja sebanyak 2.098,39 ribu orang.  Komposisi angkatan kerja pada Agustus 2023 terdiri dari 4.697,66 ribu orang penduduk yang bekerja dan 207,24 ribu orang pengangguran.

Apabila dibandingkan Agustus 2022, jumlah angkatan kerja meningkat sebanyak 308,97 ribu orang, penduduk bekerja bertambah sebanyak 309,69 ribu orang, sementara pengangguran berkurang sebanyak 0,72 ribu orang. 

Kepala Disnaker Lampung Agus Nompitu mengatakan tingkat pengangguran terbuka Lampung per Agustus 2023 sebesar 4,23 persen. Jumlah ini turun 0,30 poin dibanding tingkat pengangguran terbuka Lampung pada Agustus 2022.

’’Tingkat pengangguran terbuka kita turun dari 4,52 persen pada Agustus 2022 menjadi 4,23 persen per Agustus 2023. Angka ini kalau kita sandingkan dengan target capaian di RPJMD 4,3 sampai 4,4 persen sudah melampaui,” ujar Agus, Minggu (19/11).

Meski persentase tingkat pengangguran terbuka Lampung turun, Agus mengaku belum puas dan akan terus menurunkannya pada 2024. Adapun upaya yang dilakukan untuk menurunkan tingkat pengangguran terbuka yaitu melakukan penguatan penyediaan SDM yang berkualitas melalui pelatihan-pelatihan berbasis kompetensi.

’’Supaya tenaga kerja kita juga memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan oleh pemberi kerjanya. Ini yang harus kita lakukan,” ungkapnya.

Kemudian disampaikan Agus, Disnaker Lampung melakukan kegiatan magang kerja untuk memberi pelatihan bagi para pencari kerja di Lampung.

“Sebab, magang kerja ini bagus sekali karena magang kerja ini adalah melakukan pelatihan bagi para pencari kerja di tempat kerja tersebut. Hasilnya 70 persen rata-rata mereka yang kami magang itu diterima di perusahaan tempat mereka magang,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Agus, Disnaker Lampung juga melakukan penguatan kepada lembaga-lembaga penempatan kerja (LPK) dengan melakukan akreditasi. LPK-LPK ini menurutnya diberi edukasi agar melakukan pelatihan kepada pencari kerja berbasis kompetensi. Diisi oleh instruktur berkualitas, kurikulum terbaik, materi yang baik, juga dengan sarana prasarana penunjang 

“Sehingga saat mereka mengikuti pelatihan di LPK atau BLK memang mereka orang-orang yang siap atau mampu masuk lapangan kerja. Termasuk BLK-BLK yang ada di pemerintah kita akreditasi juga,” ucapnya.

Lebih lanjut, Agus mengungkapkan bahwa langkah-langkah tersebut merupakan upaya dalam menurunkan tingkat pengangguran terbuka. “Karena kita ingin menjawab per Agustus 2023 saja ada sekitar 309,69 ribu angkatan kerja yang masuk ke pasar kerja. Maka, kita harus siapkan SDM ini supaya mereka semua bisa masuk dan diterima di dunia industri atau usaha dengan kompetensi yang memadai,” paparnya.

Disinggung terkait pelatihan berbasis kompetensi atau vokasi yang seperti apa, ia mencontohkan jika dibutuhkan tenaga kerja perhotelan akan diberi pelatihan perhotelan. Begitu juga kalau dibutuhkan tenaga kerja ahli elektronik akan dilatih. (pip/c1/rim)

Kategori :