Meski begitu, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyebut tidak mudah menjaga ekonomi RI untuk terus tumbuh. Apalagi, saat ini dunia sedang mengalami perlemahan dan fragmentasi.
Kendati demikian, pemerintah optimistis dengan beberapa langkah kebijakan yang akan dirilis, maka pertumbuhan ekonomi RI akan bisa terus terjaga di atas 5 persen.
"Tentu ini tidak mudah pada saat perekonomian global sekarang ini justru cenderung mengalami perlemahan dan fragmentasi. Ini yang kami bersama Pak Menko Perekonomian nanti dengan arahan Presiden Jokowi akan melakukan beberapa langkan kebijakan-kebijakan untuk 2024. Jadi ini masuk dalam APBN 2024," paparnya.
Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai ekonomi Indonesia masih baik di tengah ketidakpastian global. Ia mengklaim angka pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan Tiongkok hingga Singapura.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II, ujar Airlangga, masih tumbuh di angka 5,05 persen.
"Ini dibandingkan dengan China (Tiongkok), kita masih lebih tinggi. China 4,7 persen, sedangkan Singapura sendiri 2,9 persen, Korea Selatan 2,3 persen, dan juga Meksiko kira-kira 2,24 persen," kata Airlangga dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Perekonomian di Jakarta, Senin (5/8).
Airlangga membeberkan, pertumbuhan ekonomi yang baik itu didukung oleh inflasi yang tetap terkendali di angka 2,13 persen. Hal ini terlihat dari sejumlah komponen pengeluaran yang positif.