RAHMAT MIRZANI

DPRD Metro Minta Pemkot Cepat Tangani DBD

WASPADA DBD!: Penyakit demam berdarah dengue (DBD) terjadi karena virus dengue yang menular melalui gigitan nyamuk aedes aegypti. --FOTO PIXABAY

METRO - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Metro, mengimbau Pemerintah Kota (Pemkot) Metro untuk gerak cepat menangani kasus demam berdarah (DBD) di Kota Metro.

Pasalnya, jumlah kasus DBD di Bumi Sai Wawai sudah mencapai angka ratusan sejak Januari sampai April 2024.

Ketua Komisi II DPRD Metro, Fahmi Anwar menuturkan, ia meminta Pemkot melalui Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Metro untuk mengambil langkah cepat menangani kasus DBD.

BACA JUGA:Warga Sidang Muara Jaya Hibahkan Tanah untuk Halte Sungai

Apalagi, warga Kota Metro yang terkena DBD sudah mencapai 245 sejak Januari sampai April 2024.

"Jangan sampai banyak kasus kematian karena DBD baru ada langkah. Pemkot harus ambil langkah cepat supaya dapat menekan jumlahnya, dan tidak melonjak," kata dia.

Fahmi mengatakan, untuk fasilitas kesehatan (Faskes) di Bumi Sai Wawai juga pun mesti ditingkatkan guna memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.

BACA JUGA:Waspada, Kasus DBD di Bandarlampung Meningkat!

Terutama untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ahmad Yani Kota Metro yang memang sering dijadikan faskes tujuan masyarakat.

"Pelayanan fasilitas kesehatan juga harus ditingkatkan lagi, terlebih saat ada kasus yang meningkat seperti DBD ini," tukasnya.

Ia menambahkan, Diskes Metro juga harus menyampaikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait DBD. Termasuk juga langkah preventif atau pencegahan DBD.

"Tentu, masyarakat juga harus diberikan edukasi. Minimal mereka bisa tahu bagaimana langkah-langkah pencegahan DBD," tandasnya.

BACA JUGA:Inalillahi, Tiga Bocah di Desa Adiwarno Lampung Timur Meninggal Tenggelam di Kolam Ikan

Terpisah, Wali Kota Metro, Wahdi meminta masyarakat untuk rutin bergotong-royong membersihkan lingkungan guna menekan angka kasus DBD.

Menurutnya, masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan, salah satunya menguras tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air, serta mendaur ulang barang-barang yang dikhawatirkan menjadi tempat perkembangbiakkan jentik nyamuk.

"Lingkungan itu sangat mempengaruhi, mulai dari aspek epidemiologinya, lingkungan yang berubah semuanya. Jika kita memperhatikan lingkungan kita, saya kira kita akan baik, tentu saja dengan 3M plusnya," pungkasnya.(rur/nca)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan