RAHMAT MIRZANI

Waspada, Kasus DBD di Bandarlampung Meningkat!

ANTISIPASI: Pemkot Bandarlampung rutin melakukan fogging untuk mengantisipasi dan mencegah DBD. -FOTO IST-

BANDARLAMPUNG - Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Bandarlampung  meningkat. Hingga Selasa (14/5), tercatat sudah 23 kasus.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Bandarlampung Desti Mega Putri mengungkapkan bahwa data tersebut berasal dari laporan berbagai fasilitas kesehatan masyarakat, termasuk puskesmas dan rumah sakit tipe C, B, dan A di Bandarlampung.

’’Untuk sementara di bulan Mei ini sudah 23 kasus yang terdata. Memang banyak yang dirawat di rumah sakit umum daerah di Bandarlampung, tetapi tidak semua pasien berdomisili di sini," kata Desti, Rabu (15/5).

BACA JUGA:Hakim Dua Kali Tunda Vonis 'Ratu Narkoba”

Menurutnya, banyaknya kasus DBD saat ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan lingkungan sekitar. 

Selain itu, Desti menyebutkan bahwa pihaknya tidak bisa terus menerus melakukan fogging di luar jadwal yang telah ditentukan.

"Fogging massal dilakukan di 126 kelurahan pada tanggal 1 sampai 7 April 2024. Namun, fogging tidak boleh dilakukan terus menerus karena hanya membunuh nyamuk dewasa saja. Yang lebih efektif adalah membunuh jentik dengan bubuk abate. Tetapi jika ada kasus dan mendapatkan rekomendasi dari rumah sakit, kami langsung melakukan fogging," jelasnya.

BACA JUGA:Jelang PPDB, Disdukcapil Ingatkan Masyarakat

Dinas Kesehatan mencatat ada 144 kasus DBD tanpa kematian sepanjang tahun 2024, dengan puncak kasus terjadi pada bulan Maret dan April. Kecamatan dengan jumlah kasus terbanyak adalah Tanjung Karang Pusat (TKP), Sukarame, Sukabumi, dan Rajabasa.

Desti juga menegaskan bahwa Dinas Kesehatan Bandar Lampung terus melakukan pemeriksaan jentik berkala dan penyelidikan epidemiologi. "Selain itu, kami juga terus melakukan fogging fokus serta distribusi logistik DBD," tambahnya.

Desti menambahkan, hingga saat ini tidak ditemukan kasus kematian akibat DBD di Bandar Lampung. 

"Alhamdulillah, tidak ada kasus kematian DBD," ujarnya.

Kecamatan Sukarame menjadi salah satu daerah dengan potensi endemik DBD tertinggi di Bandar Lampung. 

Data terbaru menunjukkan adanya warga di Kecamatan Sukarame yang positif DBD, yang mendorong warga RT 011 Kelurahan Sukarame untuk melakukan fogging secara swadaya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan