Waspada, Kasus DBD di Bandarlampung Meningkat!

ANTISIPASI: Pemkot Bandarlampung rutin melakukan fogging untuk mengantisipasi dan mencegah DBD. -FOTO IST-

Prayudi, warga RT 011 Perumahan Indah 2 Sukarame, menyatakan bahwa kegiatan fogging dilakukan warga untuk mencegah penyebaran DBD.

 "Kegiatan fogging ini dilakukan secara swadaya untuk mengantisipasi merebaknya wabah DBD karena sudah ada warga yang dinyatakan terjangkit," jelas Prayudi.

Untuk pencegahan, warga juga melakukan gerakan 3M Plus, yaitu menguras, menutup, dan mengubur wadah yang dapat menampung air serta menaburkan bubuk abate di tempat penampungan air.

Sebelumnua Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Radin Inten II Lampung menyebut cuaca ekstrem hujan lebat dengan kilatan petir akan terjadi selama beberapa hari ke depan di sejumlah wilayah Lampung.

Kasi Data dan Informasi BMKG Lampung Rudy Haryanto mengatakan suhu udara di wilayah Lampung 22,0 °C – 32,0 °C. Kecuali wilayah bagian barat Lampung yang berkisar 17,0 °C – 30,0 °C.

Lalu kelembapan udara 60–100% serta arah dan kecepatan angin timur–tenggara dengan 5–15 knots (9–27 km/jam).

’’Dengan begitu, BMKG memprediksi cuaca ekstrem yakni hujan deras disertai angin dan kilatan petir berpotensi terjadi di sebagian besar Lampung,” katanya, Minggu 12 Mei 2024.

Bebernya waspada potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Tulangbawang Barat, Tulangbawang, Lampung Utara, Waykanan, Lampung Tengah, Metro, Lampung Timur, Pringsewu, Pesawaran, Lampung Selatan pada pagi hari. Kemudian di wilayah Pesisir Barat, Lampung Barat, Tanggamus, Lampung Tengah, Lampung Selatan, Metro, Lampung Timur, Pesawaran, Waykanan, Mesuji, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Lampung Utara, pada siang dan sore hari.

Sedangkan di wilayah Mesuji, Tulangbawang, Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Selatan, Bandarlampung, Pesawaran, dan Lampung Utara pada malam dan dini hari.

BMKG, tandasnya, meminta masyarakat untuk selalu waspada terhadap kemungkinan ýang dapat terjadi seperti genangan air dan banjir. 

’’BMKG juga mengeluarkan peringatan dini terkait dampak ýang ditimbulkan dari hujan lebat ýang membuat nyamuk aedes aegypti berkembang biak dan menjangkiti manusia ýang belakangan ini kasusnya kian meningkat,” ujarnya.

Beberapa kriteria terkait cuaca yang ideal bagi pertumbuhan nyamuk aedes aegypti yang dapat menyebabkan penyakit DBD, terangnya, seperti rentang curah hujan yang ideal untuk pertumbuhan nyamuk sekitar 50–60 mm. 

Kemudian rentang suhu udara yang ideal untuk pertumbuhan nyamuk sekitar 25–28°C; suhu yang terlalu dingin atau terlalu panas dapat menghambat perkembangan telur, larva, dan pupa nyamuk tersebut; suhu di atas 32°C atau di bawah 10°C dapat menyebabkan kematian pada nyamuk. Sedangkan rentang kelembapan udara yang ideal untuk pertumbuhan nyamuk tersebut sekitar 70-80%..

Mengingat potensi tersebut ada, tukassnya, maka BMKG meminta masyarakat menjaga pola hidup sehat dan selalu berhati-hati terhadap kemungkinan itu. 

’’Selalu periksa dan bersihkan tempat-tempat ýang dapat menampung air seperti vas bunga dan ember. Lalu jangan biarkan anak-anak bermain di dekat genangan air atau tempat ýang dapat menampung air. Dan, periksa lingkungan sekitar secara berkala untuk memastikan tidak ada genangan air yang tertinggal,” pungkasnya. (mel/c1/abd)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan