Jumat, 05 Jul 2024
Network
Beranda
Berita Utama
Ekonomi Bisnis
Lampung Raya
Politika
Olahraga
Metropolis
Lainnya
Advertorial
Edisi Khusus
Iklan Baris
Sosok
Bursa Kerja
Arsitektur
Wisata dan Kuliner
Otomotif
Teknologi
Lifestyle
Kesehatan
Hobi
Kriminal
Pendidikan
Edisi Ramadan
Network
Beranda
Lainnya
Detail Artikel
Kamis Manis
Reporter:
Tim Redaksi
|
Editor:
Tim Redaksi
|
Jumat , 28 Jun 2024 - 21:55
-Ilustrasi Pixabay-
kamis manis risma pramudita namaku handi nugraha. aku merupakan anak tunggal. hari ini, ketika mentari telah menampakkan diri di ufuk timur, aku sudah mempersiapkan diri untuk pergi ke sekolah. aku sangat senang karena sepulang sekolah nanti aku akan latihan menari. biasanya, ekstrakurikuler (ekskul) tari hanya dilakukan pada hari minggu. mulai hari ini, sepulang sekolah, kami akan terus berlatih tari hingga satu bulan ke depan. hal ini kami lakukan karena bulan depan ekskul tari sekolahku akan ikut serta dalam ajang kompetisi seni tari bedana tingkat sma/smk/ma se-kabupaten tulang bawang barat. untuk mengikuti perlombaan tari, ada enam murid yang dipilih. tiga perempuan dan tiga laki-laki. aku salah satu yang terpilih mengikuti perlombaan itu. murid laki-laki yang mengikuti ekskul tari jumlahnya sangat sedikit, hanya lima orang. menurut mereka, seni tari hanya identik dengan perempuan. jika laki-laki ikut menari, ia dianggap tidak berwibawa atau tidak macho. sebagai seorang laki-laki, aku merasa agak malu untuk mengikuti ekskul tari. namun, karena ada novita, aku memutuskan ikut ekskul tari. novita, kakak kelasku, sudah cukup lama aku menyukainya sejak aku melihat novita menari di acara demo ekskul saat mos tahun lalu. wajah novita tampak begitu menawan. lentik jari dan tariannya yang gemulai membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama. baca juga:mimpi indah putri ayah *** sepulang sekolah, aku segera menuju gsg sekolah. hari ini, kami akan berlatih tari di sana. ternyata, di sana sudah ada bayu dan jalil. aku segera menghampiri mereka. jalil merupakan siswa teladan di sekolah. ia selalu mendapat peringkat satu di kelasnya. ia sangat senang menari, bahkan ia begitu mencintai adat dan budaya lampung. sementara itu, bayu teman sekelasku, ia kebalikan dari jalil. bayu mengikuti ekskul tari hanya karena nia, pacarnya, yang juga mengikuti ekskul tari. aku juga ingin melestarikan budaya lampung dengan mengikuti ekskul tari. namun, aku sempat ragu karena malu. berkat novita, aku langsung menghilangkan semua keraguan di hatiku dan memantapkan diri mengikuti ekskul tari. selama berlatih tari, aku akhirnya sadar bahwa lampung mempunyai banyak adat dan budaya yang bagus dan menarik. belum lagi teman-teman di ekskulku ini sangat baik dan terbuka. setelah semuanya berkumpul, kak sari yang merupakan guru tari kami memulai latihan. kak sari membagi pasangan untuk menari bedana. jalil dengan dara, bayu dengan nia, sedangkan aku dengan novita. ah, cocok sekali seperti yang kuinginkan. sepertinya kak sari peka pada kemauan kami. jantungku makin berdebar kencang ketika mulai berlatih tari berpasangan dengan novita. "handi, kamu sakit?" tanya novita sambil meletakkan tangannya ke keningku. baca juga:juara olimpiade "eh, enggak, kak. memangnya wajahku pucat ya?" "enggak, sih, tapi kamu kelihatan gak fokus. wajah kamu juga memerah." "oh, mungkin aku kepanasan. cuacanya gerah siang ini, hehe...." setelah pukul 15.30, kami selesai latihan. aku pulang menebeng motor jalil karena kebetulan rumahnya searah dengan rumahku. novita terlihat sedang menunggu jemputan. ternyata, ia tidak membawa kendaraan sendiri. “sial! harusnya aku bawa motor agar bisa mengantarnya pulang.” sesampainya di rumah, kulihat emak dan teman-temannya sedang makan bersama di depan rumahku. "eh, handi. kok baru pulang?" tanya bi ida. "iya, bi. tadi pulang sekolah handi latihan tari dulu." "kak handi kan laki-laki, kok mau nari sih?" tanya pika, seorang bocah kecil yang rumahnya tidak jauh dari rumahku. "ya, gak papa, dong. laki-laki juga boleh menari. itu sebagai bentuk kepedulian terhadap budaya daerah kita." "tapi, kata temanku, laki-laki yang ikut tari, itu kaya perempuan." "pika, kamu tidak boleh bilang begitu. yang dilakukan kak handi itu bagus. zaman sekarang justru jarang sekali anak muda yang mau ikut melestarikan budaya," ujar ibunya pika. "ya, sudah. handi sini ikutan nyeruit. pasti kamu kelaparan," ajak emak. aku langsung bergabung dengan mereka dan menikmati seruit buatan emak. ibu-ibu di kampungku secara rutin, seminggu sekali, selalu mengadakan acara nyeruit bersama. katanya, selain sebagai bentuk silaturahmi, nyeruit juga dapat melestarikan makanan khas lampung ini. *** hari berganti hari, kami selalu berlatih tari dengan bersungguh-sungguh. tak terasa satu pekan lagi lomba tari dilaksanakan. semakin hari aku semakin menyukai novita. interaksi kami semakin banyak saat berlatih tari. novita sangatlah baik dan perhatian. sikapnya membuatku semakin tertarik padanya. bahkan, hari ini aku sudah merencanakan untuk pulang bersama novita. scoopy milik bapak aku bawa untuk mengantar novita pulang. sepulang berlatih tari, hal yang aku tunggu datang juga. terlihat novita sendirian menunggu jemputan di depan sekolah. seketika perasaanku menjadi campur aduk. senang, malu, dan gugup. jantungku terus berdebar cepat. "kak novi, mau pulang bareng aku?" akhirnya kata itu meluncur dari lidahku. "eh, handi. maaf ya, bukannya enggak mau, tapi aku telanjur sudah ada yang menjemput." "nah, itu dia orangnya," ucap novita sembari menunjuk seorang pria yang mengendarai motor sport. "aku duluan ya, han." aku hanya mengangguk. tubuhku lemas seketika. tak kusangka, kukira novita juga menyukaiku, tapi nyatanya ia malah pergi dengan orang lain. yang membuatku makin kaget, ternyata orang itu adalah dinta, teman sekelasku. ah, musnah sudah harapan. kalau sainganku dinta, lebih baik aku menyerah. aku terus menggerutu dalam hati. perasaanku langsung berantakan dibuatnya. sesampainya di rumah, aku langsung merebahkan diri di kasur. rasanya aku tak ingin melakukan apapun selain tidur sembari mengutuk takdir burukku hari ini. "handi!" emak memanggilku. aku memilih diam dan pura-pura tertidur. karena tak kunjung mendapat jawaban, emak memanggilku dengan keras berkali-kali. "kenapa, mak?" "di rumah bi ida, lagi ada acara tayuhan karena mau kkhitanan anaknya. kamu bantu-bantulah di sana!" "enggak dulu, mak. handi lagi capek." biasanya setiap ada acara tayuhan di kampung, aku selalu datang. bantu-bantu sekalian bersilaturahmi dengan penduduk kampung. tayuhan merupakan upacara adat yang dilakukan keluarga besar untuk merayakan pernikahan, khitanan, hasil panen, hingga pembangunan rumah. *** keesokan harinya saat berlatih tari, aku kurang semangat. berkali-kali aku melakukan gerakan yang salah. pikiranku masih kalang kabut mengingat kejadian kemarin dan membuatku gagal fokus. karena terus melakukan kesalahan, aku memutuskan untuk meminta izin beristirahat sebentar. aku pergi ke pojok gedung gsg. ketika sedang duduk melamun, tiba-tiba novita menghampiriku. "handi, kamu kenapa?" aku menatap wajah novita. hatiku benar-benar berantakan. rasa suka berubah menjadi kecewa. untuk apa selama ini dia selalu perhatian kepadaku jika ternyata dia pergi bersama orang lain? apakah sikapnya memang selalu begini pada semua laki-laki? "hei! kok, malah melamun?" "jangan pedulikan aku! aku sedang ingin sendiri." mendengar jawabanku, bukannya pergi novita malah menempelkan punggung tangannya ke keningku. karena jengkel dengan sikapnya yang membuatku berpikir lebih, tanganku tidak sengaja menepis tangannya, kemudian aku berkata, "tolong jaga sikapmu! jangan berlebihan!" mendengar perkataanku, novita langsung kaget. aku jadi merasa bersalah. kemudian aku meninggalkannya dan bergabung dengan jalil dan bayu. ***
1
2
3
»
Tag
# syair
# cerita pendek
# cerpen
# sms
# sastra milik siswa
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Koran Radar Lampung Edisi Minggu, 30 Juni 2024
Berita Terkini
Ratusan Warga Ikuti Khitanan Massal Gratis
Metropolis
9 menit
Cair, Gaji Ke-13 Mulai Dibayar
Metropolis
21 menit
Khatib Jumat Diimbau Sampaikan Materi tentang Bahaya Judi Online
Metropolis
45 menit
Diburu Sampai Kemayoran, Satu Pencuri Sepeda Motor Ditangkap
Lampung Raya
1 jam
Laka Maut di Liwa-Bukit Kemuning Lampung Barat, Satu Tewas dan Sembilan Luka Berat
Lampung Raya
1 jam
Berita Terpopuler
Arinal Djunaidi Kantongi Rekom dari DPP Golkar di Pilgub 2024, Ini Tugasnya
Politika
14 jam
Terungkap Pelaku Pembunuhan Siswi SMK di Mesuji Sempat Perkosa Korban Sebelum Dibunuh
Lampung Raya
11 jam
Pengamat Sarankan BUMN Berada di Satu Pintu
Ekonomi Bisnis
8 jam
Pengawasan Lemah, 11 Paket Infrastruktur Lamsel Tidak Sesuai Standar
Berita Utama
7 jam
Prediksi Perempat Final Euro 2024 Prancis vs Portugal: Pertemuan Dua Bintang Beda Generasi
Olahraga
10 jam
Berita Pilihan
Pj. Gubernur Samsudin Minta KPK dan Satgas Bergerak Usut Pungli di Pelabuhan Panjang
Berita Utama
1 hari
RMD dan UA Gelar Konferensi Nasi Uduk dengan Nunik dan Jihan
Berita Utama
1 hari
Ada Indikasi Kongkalikong, Belanja Makan-Minum dan ATK Pemkab Lamsel Senilai Rp5 M Bermasalah
Berita Utama
1 hari
Pencapaian Timnas U-16 Peringkat Ketiga Patut Diapresiasi
Olahraga
1 hari
Heboh Diduga Lecehkan Profesi Wartawan, Anggota DPRD Waykanan Ini Klarifikasi
Lampung Raya
1 hari