PDI Perjuangan Akui Kecewa

Selasa 24 Oct 2023 - 19:38 WIB
Reporter : Agung Budiarto
Editor : Agung Budiarto

JAKARTA , RADAR LAMPUNG - Koalisi Indonesia Maju (KIM) telah mengkrucutkan satu nama cawapres untuk Prabowo Subianto, yaitu Gibran Rakabuming Raka pada Minggu, 22 Oktober 2023 lalu.

Dengan terpilihnya Gibran sebagai cawapres dari KIM, tentunya banyak sekali kekecewaan yang muncul.

Apalagi dirinya diketahui bukanlah bagian dari partai politik yang tergabung dalam KIM, melainkan kader PDI Perjuangan.

Salah satu politikus dari PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira menyampaikan kekecewaan dari PDI Perjuangan terhadap Gibran yang memilih untuk menjadi cawapresnya Prabowo Subianto.

"Sebagai kader PDI Perjuangan saya sangat kecewa dengan keputusan GRR (Gibran Rakabuming Raka) yang meninggalkan PDI Perjuangan untuk dicalonkan oleh partai lain dan menjadi Cawapres dari KIM," ujar Andreas Hugo Pareira saat dihubungi, Senin, 23 Oktober 2023.

Meski hal tersebut merupakan hak politiknya Gibran, namun kata Andreas Hugo, keputusannya untuk menjadi cawapres Prabowo telah melukai hati banyak orang, terutama yang mengetahui rekam jejak karir yang dilalui oleh Walikota Solo itu.

Bahkan menurut Adreas, sebagai orang yang baru terjun di dunia politik, Gibran telah mendapatkan tempat yang istimewa di PDI Perjuangan.

"Apakah PDI Perjuangan telah berlaku tidak adil kepada beliau? Setahu saya ini tidak pernah terjadi," kata Andreas.

"Yang bersangkutan justru selama ini mendapat tempat istimewa di partai; dicalonkan, diperjuangkan dan terpilih sebagai Walikota dalam usia karir politik yang relatif baru," sambungnya.

Selain itu, dia juga meresa kecewa dengan Gibran karena kata-kata yang diucapkan dihadapan media tidak sesuai dengan tindakannya saat ini kepada PDI Perjuangan.

"Yang bersangkutan pun dalam berbagai pernyataan publik yang terekam di berbagai media, baik media elektronik, cetak maupun media sosial dengan gaya yang terkesan sangat santun selalu menyatakan sebagai kader PDI Perjuangan, taat pada peraturan, taat pada perintah Ketua Umum partai," kata Andreas.

"Publik Indonesia merekam itu dalam memorinya. Namun, hanya dalam sekejap GRR dengan dingin nya PDI Perjuangan, meninggalkan Capres yang diusung PDI Perjuangan dan bergabung dengan Capres lain karena dicalonkan Wapres," sambungnya.

Menurutnya, tindakan yang dilakukan oleh Gibran terhadap PDI Perjuangan telah mencoreng wajah politiknya sendiri.

Bahkan akan menjadi catatan buruk soal karakter pemimpin, seperti integritas, loyalitas dan kejujuran dalam berpolitik yang seharusnya ditunjukan oleh seorang calon pemimpin.

Apalagi sosok tersebut dicalonkan untuk jabatan yang begitu tinggi, yaitu sebagai Wakil Presiden.

"Apakah yang selama ini diucapkan bisa dipegang? Hari ini perlakuan GRR terhadap PDI Perjuangan, bukan tidak mungkin besok-lusa terhadap partai yang mengusungnya menjadi Cawapres, bukan tidak mungkin juga terhadap rakyat yang memilihnya," ucap Andreas.

"Rakyat juga yang akan menilai, rakyat jugalah yang akan meyerahkan daulat politiknya dalam pemilu nanti. Biarkanlah..rakyat yang menentukan sikap dan yakyat jugalan yang akan memutuskan pilihannya," tandasnya.  (disway/abd)

 

Kategori :