BANDARLAMPUNG - Guna mengantisipasi adanya perubahan cuaca ekstrem, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandarlampung menyiagakan sebanyak 26 personel selama 24 jam untuk tanggap bencana.
Sebanyak 26 personel yang disiagakan BPBD Bandarlampung itu guna mengantisipasi adanya bencana alam akibat perubahan cuaca yang ekstrem.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandaampung Wakhidi mengatakan 26 personel yang disiagakan tersebut selalu siap siaga selama 24 jam agar tanggap bencana.
"Personil tersebut disiagakan agar selalu tanggap bencana," ungkapnya.
Selama masa pergantian cuaca dalam sepekan terakhir, BPBD Bandarlampung telah menangani sejumlah kejadian seperti pohon tumbang hingga banjir yang menggenangi sejumlah wilayah.
Wakhidi juga menghimbau agar masyarakat yang berada di daerah rawan banjir dan tanah longsor seperti di Kecamatan Rajabasa dan Kecamatan Panjang agar selalu waspada.
BPBD Bandarlampung pun selalu berkoordinasi dengan stakeholder terkait seperti kecamatan dan kelurahan guna mengantisipasi bencana.
Diberitakan sebelumnya, Badan SAR Nasional (Basarnas) menggelar latihan gabungan urban search and Resque (SAR) di Kota Bandarlampung, yang berlangsung dari 9 Juli hingga 11 Juli 2024 mendatang.
Kepala Basarnas Lampung Deden Ridwansyah menyatakan latihan gabungan ini telah dipersiapkan dengan baik bersama para stakeholder terkait. "Latihan gabungan ini penting untuk menyamakan pola pikir dan tindakan dalam menghadapi bencana," katanya pada Selasa 9 Juli 2024.
Latihan ini melibatkan sebanyak 50 peserta dari 12 instansi di Bandarlampung, termasuk kepolisian. Latihan tersebut mensimulasikan skenario gempa di perkotaan dengan reruntuhan bangunan dan evakuasi korban menggunakan peralatan khusus Urban SAR."Kita akan mencoba mengeluarkan dan mengevakuasi korban yang terjebak di dalam bangunan menggunakan peralatan khusus," jelas Deden.
Latihan ini juga bertujuan untuk menilai kemampuan personil dan fasilitas dari instansi terkait di Kota Bandarlampung. "Kita bisa melihat kemampuan personil dan fasilitas yang dimiliki untuk menghadapi bencana," tambahnya.