JAKARTA - Pada 2050, populasi perkotaan di Asia diperkirakan meningkat dua kali lipat dari 1,6 miliar menjadi 3 miliar. Hal itu juga berdampak pada meningkatnya produksi peternakan dan konsumsi protein hewani secara signifikan.
Produksi pakan ternak juga harus turut ditingkatkan. Direktur Regional Asia Tenggara & Oseania USSEC Timothy Loh menyoroti pentingnya teknologi nutrisi hewan modern. Nutrisi presisi melalui kecerdasan buatan (AI), kemajuan dalam sistem dan manufaktur pakan, langkah-langkah biosekuriti, penanganan penyakit, dan praktik pertanian berkelanjutan.
Dia mengungkapkan, beberapa teknologi yang kini dapat dimanfaatkan. Mulai dari penerapan teknologi manajemen data berbasis cloud, aplikasi seluler, biosensor hewan, tag RFID, dan analisis data berbasis AI. ”Hal ini dapat meningkatkan pengambilan keputusan, meningkatkan keberlanjutan, dan meningkatkan efisiensi operasional,” ujar Timothy Loh.
Menurut dia, perlu standar industri dan pentingnya kolaborasi berkelanjutan untuk membentuk masa depan pakan dan nutrisi ternak secara global.
BACA JUGA:PLN IP Komit Perkuat Ekosistem Hidrogen dari Hulu ke Hilir
”Kegiatan-kegiatan ini memungkinkan USSEC untuk menyatukan pemangku kepentingan utama dalam rantai nilai kedelai. Sehingga membina dan memperluas kerja sama global. Saya yakin bahwa bersama-sama kita dapat membangun industri kedelai yang tangguh, berkelanjutan, dan berkembang untuk memastikan akses terhadap protein berkualitas tinggi dan berkontribusi terhadap ketahanan pangan global,” ujar Timothy Loh.
Dia memaparkan nilai tambah produk kedelai dalam pakan ternak dan keunggulan kedelai. Baik dari konsistensi, keberlanjutan, keandalan, kualitas, kandungan nutrisi, khususnya tingkat asam amino yang dapat dicerna dan energi metabolisme yang lebih tinggi.
''Keunggulan-kualitas ini menghasilkan performa ternak yang lebih baik, biaya pakan yang lebih rendah, dan nilai tambah bagi pengguna bungkil kedelai,” kata Timothy Loh.
Chief Executive Officer BinSentry Ben Allen menjelaskan, pesatnya pertumbuhan AI dapat meningkatkan produksi ternak dan pakan. AI dapat meningkatkan operasi peternakan dengan mengotomatiskan rantai pasokan pakan menggunakan teknologi penginderaan canggih dan proses yang disederhanakan.
”Teknologi-teknologi ini menjanjikan efisiensi yang lebih tinggi, mengurangi biaya, dan kemampuan untuk mengambil keputusan berdasar data, yang pada akhirnya mengarah pada peningkatan operasional pertanian dan profitabilitas,” terang Ben Allen. (jpc)