Di bagian lain, caleg terpilih dapil 3 Pesawaran dari Partai Gerindra ES dilaporkan ke Polres Pesawaran karena kasus dugaan pemukulan. ES dilaporkan oleh Muslim, warga Desa Karangrejo, Kecamatan Negerikaton, Pesawaran, yang mengaku menjadi korban pemukulan. Laporan tertuang dalam Nomor LP/B/124/VII/2024/SPKT/Polres Pesawaran/Polda Lampung, tanggal 4 Juli 2024.
Muslim mengatakan laporan terhadap ES berlanjut. “Tetap lanjut, Mas. Siapa yang enggak malu dipukul di tengah keramaian,” katanya saat dihubungi, Minggu (7/7).
Menurut Muslim, pemukulan dipicu oleh mik wireless sound system yang suaranya kerap ngadat. ’’Gegara mik wireless di lokasi acara adat di Desa Kotaagung, Kecamatan Tegineneng, Pesawaran, sekitar pukul 10.39 WIB,” ujarnya.
BACA JUGA:Puluhan Kendaraan di Metro Tak Lolos Uji Kir
Ditanya apakah pasca kejadian dari terlapor atau keluarga ada yang datang minta maaf, Muslim menyatakan tidak ada. “Enggak ada. Nelpon pun tidak. Biarlah berlanjut buat pelajaran. Jangan mentang-mentang saya orang susah,” cetusnya.
Ditanya apakah mengenal ES, Muslim menyatakan tidak mengenalnya. ‘’Enggak. Ketemu pas acara. Dia (ES, Red) panitia. Mungkin juga saudara yang punya hajat. Saya tahunya caleg terpilih pas laporan,” ungkapnya.
Sebagai operator sound system, Muslim menyatakan sudah menjelaskan bahwa posisi mik terlalu jauh sehingga sinyal sering terputus. ‘’Mungkin karena tidak terima mik yang sering hilang sinyal itu, ES marah dan langsung memukul saya hingga empat kali di atas dan di bawah panggung. Sempat ada yang melerai,” ungkapnya.
Justru pelaku kemudian marah dan mendorong korban hingga terjatuh. Pelaku juga sempat memukul wajah korban dua kali di atas hingga bawah panggung. “Saya sarankan ganti mik kabel malah marah, dan mendorong saya hingga terjatuh. Kemudian pelaku meninju wajah saya, dua kali di atas panggung dan dua kali di bawah panggung,” katanya.
Sementara, Kasatreskrim Polres Pesawaran Iptu Devrat saat hendak dikonfirmasi belum merespons. Demikian pula ES belum berhasil dikonfirmasi. (sas/sya/c1/fik)