JAKARTA - Krisis pangan menjadi tantangan dan ancaman dalam kehidupan manusia. Melambatnya perekonomian dunia dan prediksi meningkatnya masyarakat miskin tentu berimplikasi pada pemenuhan pangan bagi masyarakat.
Fenomena penurunan produksi di beberapa daerah serta kenaikan harga pangan juga diwaspadai pemerintah sebagai pemicu terjadinya kerawanan dan krisis pangan di Indonesia. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan prioritas pemerintah saat ini adalah menjaga kedaulatan pangan melalui meningkatkan produksi padi dan jagung untuk mencegah krisis pangan di Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan sektor pertanian serta kesejahteraan petani di Indonesia,” ujar Amran dikutip melalui siaran pers, Kamis (27/6).
Melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus menggenjot produksi pangan melalui kegiatan perluasan areal tanam dalam program pompanisasi dan peningkatan lahan rawa. Plt. Kepala Badan PPSDMP Dedi Nursyamsi menyatakan bahwa program itu tidak luput dari peran generasi emas pertanian yaitu anak-anak muda. Sebab, mereka mempunyai tekat, kreativitias, dan inovasi yang kuat untuk mengembangkan pertanian.
BACA JUGA:Smelter PT Freeport Indonesia Dorong Industri Pengolahan KEK
“Jika banyak generasi yang tergugah hatinya dalam pengembangan usaha pertanian, hal itu akan menimbulkan dampak yang positif karena itu akan menjadi bekal bagi mereka ke depannya dalam rangka menopang perekonomian Indonesia. Terutama dalam swasembada pangan,” ujar Dedi.
Sementara Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Pengembangan Budi Daya dan Pascapanen Perkebunan Syakir melaksanakan kunjungan kerja ke lokasi pengembangan pertanian modern lahan rawa yang ada di Kecamatan Muaratelang dan Kecamatan Tanjunglago, Kabupaten Banyuasin. Syakir mengaku bangga melihat para petani muda khususnya alumni Polbangtan/PEPI dan SMKPP yang sudah dapat beradaptasi dengan lingkungan serta masyarakat.
“Para alumni sebagai generasi emas pertanian harus bisa survive di lahan rawa, harus mampu membaca peluang yang ada di sini. Apalagi sudah ada Program Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP) yang bekerja sama dengan petani,” ujar Syakir.
Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) Idha Widi Arsanti menyampaikan, tercatat 13 kelompok mendapatkan PWMP dengan komoditas usaha, antara lain, itik, bebek, kambing, melon, dan jamur tiram. PWMP Alumni ini bekerja sama dengan PT Telang Agro Mandiri (TAM) yang ada di Kecamatan Tanjunglago dan berkolaborasi dengan Koperasi Tuah Selebar Daun di Kecamatan Muaratelang.