Sopir Truk Batu Bara yang Melintas di Waykanan Klaim Tak Ada Pungli

Senin 24 Jun 2024 - 18:12 WIB
Reporter : Hermansyah
Editor : Rizky Panchanov

BLAMBANGANUMPU - Beredarnya video tentang dugaan adanya pungutan liar (pungli) terhadap sopir angkutan batu bara di sepanjang jalan lintas Sumatera (Jalinsum) di Waykanan diduga hanya ulah dari oknum yang merasa tidak mendapatkan keuntungan dari melintasnya truk batu bara yang datangnya dari Sumatera Selatan (Sumlse) tersebut.

Hal itu tersirat dari penelusuran media ini dan pengakuan sopir batu bara tersebut.

“Kami ini sopir truk batu bara yang beberapa tahun ini menggunakan Jalinsum  ini untuk membawa muatan (batu bara) dari Palembang menuju ke Bandarlampung, tetapi kami tidak merasa pernah dipungli atau diiintimidasi di tengah jalan seperti yang disebutkan orang-orang,” ungkap Rusli salah satu sopir truk batu bara kepada Radar Lampung.

BACA JUGA:Cueki Aturan, Truk Batubara Masih Bebas Melintas saat Musim Mudik

Namun ia mengakui bila sopir truk sering memberi alakadarnya untuk orang-orang tersebut dengan tujuan agar membantu bila para sopir mengalami kendala dan kesulitan di perjalanan seperti mengalami pecah ban atau mobil mogok.

“Kan sukarela, bisa berapa saja, saat melintas akan tetapi kalau kami memang ada kendala di jalan misalnya pecah ban kami akan meminta bantuan mereka. Sebab informasinya mereka itu memang petugas yang dipercayakan pengusaha batu bara untuk membantu kami saat mengalami kendala,” kata dia. Ia pun senang bola memang hal tersebut bisa membantu.

“Jadi kami tidak pernah merasa dipungli, “ sambungnya. Diamini tiga rekannya.

Terpisah Evan, salah satu warga yang ditemui di salah satu Pos Simpang Tiga yang disebut kerap memunglisopir batu bara dengan tegas menyatakan pihaknya tidak pernah melakukan pungli.

BACA JUGA:Pedagang Jual Minyakita di Atas HET

Ia meminta untuk bertanya sendiri dengan sopir truk yang melintas di pos mereka.

“Seperti yang bapak dengar dari sopir kami ini hanya jual jasa, untuk membantu truk-truk batu bara yang ada kendala di jalan semisal mereka mengalami pecah ban dan kendala lain, kami akan datang menjaga truk dan lalu lintas. Kmai juga akan membantu mencarikan tambal  ban atau membawakan mekanik,” ujar Evan.

Diterangkan, memang dalam kurun waktu sebulan terakhir, banyak truk angkutan batu bara yang parkir di pinggir jalan, karena menunggu giliran untuk melintas di jembatan Way Sabuk di Lampung Utara yang saat ini sedang dalam perbaikan.(sah/nca)

Kategori :