Disebutnya, berbagai upaya tersebut secara simultan dilakukan dalam rangka mewujudkan transformasi layanan sertifikasi halal yang mudah, murah, cepat, profesional dan akuntabel.
Berbagai upaya strategis tersebut, lanjutnya, dimulai dari percepatan regulasi, digitalisasi sistem layanan Sihalal, penetapan tarif layanan yang terjangkau, dan fasilitasi sertifikasi halal gratis bagi UMK.
BPJPH juga melakukan penguatan infrastruktur layanan dengan memperkuat dan memperbanyak Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) berikut SDM-nya.
BACA JUGA:Sekretaris DPRD Lampung Tina Malinda Beri Tanggapan saat Rakor Persiapan Munas ADPSI dan ASDEPSi
Terbaru, BPJPH juga memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Blockchain untuk mendukung digitalisasi layanan.
"Dalam hal penguatan infrastruktur layanan, hingga saat ini telah terbentuk 66 LPH yang didukung oleh 776 Auditor Halal. Juga, 221 LP3H dengan 71.133 Pendamping PPH yang tersebar di seluruh Indonesia. Ini kami maksudkan agar layanan sertifikasi halal menjadi semakin dekat kepada masyarakat," papar Aqil.
Untuk mendukung ekosistem industri halal, saat ini tersedia 4.146 Penyelia Halal. Kemenag saat ini memperkuat SDM di bidang halal dengan terus mendorong pelatihan-pelatihan Auditor Halal, Pendamping PPH, Penyelia Halal, Juru Sembelih halal, termasuk melalui 16 Lembaga Pelatihan JPH yang ada," lanjut Aqil menjelaskan.
Kunjungan Wapres Ma'ruf Amin di Island BPJPH tersebut dilakukan setelah sebelumnya Wapres membuka secara resmi penyelenggaraan ISEF 2023.
BACA JUGA:Tawuran, Satu Pelajar di Bandar Lampung Tewas
Dalam sambutannya, Wapres Ma'ruf Amin mengingatkan semua pihak untuk mewujudkan kontribusi ekonomi syariah dalam memperkuat perekonomian nasional secara lebih konkret.
"Konkretkan pertumbuhan dan kontribusi ekonomi syariah dalam bentuk PDB Syariah yang terukur dan menjadi bagian dari penghitungan PDB Nasional," pesan Wapres Ma'ruf Amin.
Wapres Ma'ruf Amin yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) memberikan tiga arahan untuk memperkuat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah (eksyar) di Indonesia.
Pertama, meningkatkan dan memperluas pemanfaatan digitalisasi dan inovasi digital sebagai penggerak utama akselerasi pengembangan ekonomi syariah yang akan meningkatkan efisiensi dan produktifitas industi halal.
Kedua, terus meningkatkan literasi dan inklusi ekonomi dan keuangan syariah, setidaknya mencapai 50%. Hal ini akan berkolerasi dengan meluasnya pangsa pasar ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.
BACA JUGA:BPH Migas Keluarkan Aturan, Beli BBM Subsidi Wajib Pakai Surat Rekomendasi
Ketiga, menjaga dan mengawal bersama konsistensi dan keberlanjutan program eksyar hingga masa mendatang. Dalam hal ini perlu penguatan sinergi dan koordinasi antara seluruh pemangku kepentingan. (ant/abd)