Miris! Manusia Silver di Bawah Umur Masih Berkeliaran
BERKELIARAN: Anak di bawah umur, inisial J yang sering viral dan dijumpai di lampu merah Jalan Soekarno-Hatta (Bypass) menjadi manusia silver.-FOTO ANAQOTUS SALSABILA -
BANDARLAMPUNG - Fenomena gepeng (gelandangan dan pengemis) maupun anak jalanan masih menjadi PR besar. Sebab, aksi para gepeng yang ’’menyamar” jadi berbagai macam modus ini tak bisa hilang dari pemandangan di Kota Tapis Berseri.
Mereka tak gentar, menengadahkan tangan kepada para pengendara untuk berharap uluran kebaikan dari siapa pun dan berapa pun. Mereka memang tak memaksa dan tak merusak, namun mengganggu kenyamanan pengendara lalu lintas.
Berdasarkan pantauan Radar Lampung di sejumlah titik lampu merah di Bandar Lampung, pada Senin-Selasa, (3-4/11), masih didapati beberapa gepeng yang meminta belas kasihan para pengendara.
Paling ramai, ada di lampu merah jalan Soekarno-Hatta (Bypass), Kecamatan Sukarame, yakni ada belasan orang yang berada di lokasi tersebut.
BACA JUGA:Kasus DBD di Lampung Tembus 8.773
Mereka terbagi dalam beberapa modus, seperti manusia silver, kemoceng, dan asongan, atau bahkan dengan alat musik.
Putra (17) salah satu warga yang ada di Lampung Merah tersebut mengaku telah menjadi manusia silver lebih dari 2 tahun. Ia tak peduli soal kesehatan. Sebab, Ia hanya mempedulikan pendapatan harian untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Sehari bisa 50 ribu, kalo ditotal sama istri bisa 200 ribu paling banyak" ungkapnya.
Putra juga pernah diamankan oleh petugas Satpol PP, namun akhirnya dibebaskan. Dengan keterbatasan kemampuan yang Ia miliki, Ia tak punya pilihan lain selain kembali bekerja sebagai manusia silver.
Bahkan, lebih miris lagi, manusia silver itu ada yang masih dibawah umur. Seperti Inisial J (5), Menurutnya, Dia dan kakaknya setiap hari bekerja menjadi manusia silver, berangkat ke jalanan setelah pulang sekolah dan pulang menggunakan angkot.
Mirisnya, anak tersebut sudah pernah tertabrak kendaraan yang melintas, dan sering viral karena terekam kamera netizen di media sosial. Namun, tak ada efek jera dari anak maupun orang tua dari anak tersebut.
Tak hanya itu, terlihat juga seorang anak balita sedang digendong bersama ibunya, membersihkan kaca mobil dengan kemoceng yang digenggamnya.
Sementara, Kepala Satuan Satpol PP Kota Bandar Lampung, Ahmad Nurizki Erwandi mengaku telah rutin melakukan penertiban dan imbauan kepada para gepeng.
“Kami kerjasama dengan dinas terkait dalam memberantas fenomena tersebut dan memberikan efek jera,” ucapnya.