Serikat buruh juga memperjuangkan hak-hak kesetaraan gender, dimana para pekerja wanita juga dituntut berhak mendapatkan hak yang sama seperti pekerja pria. Serikat buruh pertama di dunia menjadi penggerak awal dalam perjuangan kesetaraan gender dan perubahan sosial yang lebih adil bagi para pekerja di seluruh dunia.
BACA JUGA:Soal THR, 930 Perusahaan Diadukan ke Kemenaker
Masalah hak-hak penyandang disabilitas juga menjadi perhatian serikat buruh pertama di dunia. Pada masa itu, penyandang disabilitas seringkali diabaikan dalam dunia kerja dan bahkan sering dianggap tidak mampu untuk bekerja.
Asosiasi Buruh Besi dan Baja Internasional contohnya, sudah memberikan dukungan untuk pekerja penyandang disabilitas dalam memperjuangkan hak-hak mereka, serta menyediakan aksesibilitas yang memadai bagi pekerja dengan berbagai jenis disabilitas di tempat kerja.
Dalam perkembangan selanjutnya, perjuangan untuk hak-hak penyandang disabilitas terus dilanjutkan oleh serikat-serikat buruh di seluruh dunia, sehingga kini hak-hak penyandang disabilitas di tempat kerja semakin diakui dan dihargai.
Para pendiri serikat buruh pertama di dunia bukan tanpa halangan, mereka mengalami banyak tantangan dan rintangan dalam memperjuangkan hak-hak pekerja. Beberapa tantangan utama yang dihadapi antara lain:
Salah satunya adanya hadangan dari pemerintah dan pengusaha yang tidak ingin melihat kekuatan pekerja yang meningkat. Para buruh seringkali dianggap sebagai pengganggu dan bahkan diintimidasi atau dianiaya oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Kemudian pembatasan berorganisasi. Di beberapa negara, kebebasan berorganisasi untuk memperjuangkan hak-hak pekerja masih dibatasi oleh pemerintah atau undang-undang yang mengatur dunia kerja.
BACA JUGA:Shin Tae-yong Sebut Timnas Percaya Diri Kalahkan Uzbekistan
Hadangan lain para pendiri serikat buruh pertama di dunia seringkali mengalami keterbatasan dana dan sumber daya yang dibutuhkan untuk memperjuangkan hak-hak pekerja. Mereka terkadang harus mengandalkan sumbangan dari para pekerja atau organisasi lain untuk bisa melaksanakan aksi-aksi protes dan kampanye-kampanye lainnya.
Meskipun menghadapi banyak tantangan, para pendiri serikat buruh pertama di dunia tetap bertekad dan gigih dalam memperjuangkan hak-hak pekerja. Perjuangan mereka telah memberikan dampak positif bagi kondisi kerja di seluruh dunia hingga saat ini.
Berdasarkan catatan sejarah, peristiwa besar yang terjadi pada masa itu terkait dengan berdirinya serikat buruh adalah Revolusi Industri di Eropa pada abad ke-18 dan ke-19. Peristiwa ini mengubah cara hidup dan bekerja masyarakat Eropa, dengan adanya mesin-mesin yang mempercepat proses produksi dan memicu pertumbuhan industri.
Namun, dampak dari Revolusi Industri ini juga menyebabkan kondisi kerja buruh semakin buruk dan eksploitasi semakin meningkat. Para buruh seringkali bekerja dalam kondisi yang sangat berbahaya dan tidak sehat, dengan jam kerja yang sangat panjang dan upah yang rendah.
Selain itu, terdapat juga peristiwa besar lainnya seperti Haymarket Riot di Chicago pada tahun 1886, yang merupakan aksi protes besar-besaran yang dilakukan oleh para buruh Amerika Serikat untuk memperjuangkan hak-hak mereka. Peristiwa ini menghasilkan dampak positif dan mempercepat terbentuknya serikat buruh di Amerika Serikat dan di seluruh dunia.(dbs/nca)