BANDARLAMPUNG- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menyebut harga dan stok bahan pokok di Lampung aman pasca lebaran 1445 H. Meski begitu Pemprov Lampung tetap akan menggelar pasar murah untuk menjaga kesehatan harga bahan pokok.
BACA JUGA:Sekelompok Gajah Rusak Rumah Warga
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (KPTPH) Lampung. Kata Bani Ispriyanto, gerakan pangan murah (GPM) atau pasar murah sampai saat ini terus dilakukan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan Dinas Ketahanan Pangan Lampung.
Menurut Bani Ispriyanto, kehadiran pasar murah memberi dampak positif bagi pengendalian harga bahan pokok. "Masih terus berlangsung meski harga sudah mulai stabil," ujar Bani Ispriyanto. Konsep pasar murah yang dilakukan pemprov dilakukan secara mobile tidak hanya menyasar pasar-pasar di kabupaten/kota. Itu tidak lain agar bisa memaksimalkan jangkauan kepada masyarakat di Provinsi Lampung.
"Bahkan kalau tidak bisa masuk pasar, kita melalui mobile, ada kendaraan operasional untuk GPM," ucapnya. Bani Ispriyanto mengklaim dari hasil pantauan harga bahan pokok di Lampung mulai berangsur stabil pasca hari raya idul fitri 1445 H/2024. Dicontohkan Bani Ispriyanto, komoditas beras dan cabai yang sudah mengalami penurunan harga.
BACA JUGA:Kejuaraan Surfing Internasional, Semua OPD Diharapkan Bersinergi
"Harga beras sudah terkendali, cabai juga sudah turun sekitar Rp 20 ribu per kilogram. Tidak ada kenaikan yang berarti, sudah terkendali," klaimnya.
Selain harga, lanjut Bani Ispriyanto pasokan bahan pokok juga dipastikan aman. Dalam menjaga keamanan stok, Pemprov Lampung telah menjalin kerja sama dengan sejumlah off taker. "Kita punya off taker dan sudah buat perjanjian dengan kita kalau mereka sanggup mendatangkan apabila stok kita menipis," tuturnya.
Hal senada disampaikan Sekda Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto. Menurutnya tidak terjadi kondisi kelangkaan stok bahan pokok di Lampung. Sehingga harga di pasar terkendali. "Kita tidak menerima laporan ada persoalan mengenai kelangkaan, masih terkendali dengan operasi pasar, masih aman," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Pasca Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriyah, sejumlah bahan pokok (bapok) akhirnya melangalami penurunan di Bandarlampung, Rabu 17 April 2024.
Seperti yang terpantau Radar Lampung di Pasar Pasirgintung misalnya, harga bawang merah yang awalnya Rp85 ribu per kilogram (kg) saat menjelang hari raya, kini sudah turun diangka Rp 65 ribu per kg, begitu juga pada harga cabai merah yang menginjak harga Rp 80 ribu, kini turun kembali diharga Rp 40 ribu saja per kilonya.
Tomat yang semula di harga Rp 28 ribu per kg, kini turun menjadi Rp 15 ribu, sementara sayuran seperti buncis dari harga Rp 35 ribu per kg sudah turun di angka Rp 15 ribu saja perkilonya, bawang putih dari harga Rp 35 ribu, kini turun menjadi Rp 29 ribu per kg.
Seperti yang diungkapkan pedagang sayur mayur bernama Harun (65). Ia menyebut kebanyakan harga bahan pokok tersebut naik karena trend lebaran yang sudah selesai. "Ini lebarannya sudah seminggu, jadi pada turun rata-rata harganya," katanya.
Meski begitu, masih ada saja beberapa bahan pokok yang kini bertahan di harga yang sama pada masa per pekan lalu, yakni telur ayam yang masih di harga Rp 30 ribu perkilonya. "Kalau telur masih Rp30 ribu, stok kita belum terlalu banyak dari distributonya, jadi masih tinggi harganya," ujarnya.(pip/nca)