JAKARTA – Prabowo Subianto, tampaknya, berusaha menjalin komunikasi dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Upaya rekonsiliasi itu diprediksi terjadi pasca munculnya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) pada 22 April nanti.
Pengamat politik Ujang Komarudin menjelaskan upaya Prabowo merangkul PDIP itu terlihat dari kedatangan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, ke kediaman Mega saat momen Idul Fitri, Rabu (10/4). Bahkan, kata Ujang, Rosan datang dua kali ke rumah Mega. Hal tersebut menunjukkan bahwa kubu Prabowo-Gibran berusaha berkomunikasi dengan presiden kelima RI tersebut.
“Prabowo serius ingin merangkul Megawati,” papar dosen Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) itu.
BACA JUGA:Rangking Timnas Indonesia Bisa Naik ke-127 Bila Kalahkan Irak dan Filipina
Walaupun kedua kubu bersaing keras pada Pilpres 2024, lanjut Ujang, hubungan Prabowo dengan Megawati tetap terjalin baik. Megawati dan PDIP tidak mempunyai masalah dengan Prabowo. Hal itu juga disampaikan langsung oleh sejumlah politikus PDIP. “PDIP tidak punya masalah dengan Gerindra, kecuali dengan Jokowi,” bebernya.
Jadi, kata Ujang, setelah kunjungan Rosan ke rumah Megawati, kemungkinan akan dilanjutkan dengan pertemuan antara Prabowo dan Megawati atau Prabowo dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Kepada media, pada 4 April lalu Puan juga telah membuka kemungkinan pertemuan tersebut.
Ujang memprediksi rekonsiliasi antara Megawati dan Prabowo terjadi setelah putusan MK terkait dengan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) pilpres. Sebelum itu terjadi, komunikasi kedua belah pihak terus dilakukan.
BACA JUGA:Airlangga Hartarto Beber Status Menantu Jokowi di Partai Golkar
Terpisah, Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan, Prabowo sebagai capres terpilih ingin merangkul semua presiden pendahulunya. Baik itu Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono, maupun Presiden Jokowi.
Bahkan, kata Dahnil, Prabowo ingin duduk bersama dengan Megawati, SBY, dan Jokowi untuk membahas cara membangun dan memajukan bangsa. “Bisa ngobrol, berdiskusi, dan sharing ke Prabowo soal pengalaman mereka memimpin Indonesia,” ujarnya.
Mantan ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah itu mengungkapkan, Prabowo berharap semua mantan presiden bisa bersama-sama terlibat dalam membangun Indonesia ke depan. Peran mereka sangat penting dalam memajukan bangsa.
Dahnil menambahkan, ada dua tujuan yang ingin dicapai. Yaitu, mewujudkan kemajuan Indonesia dalam 5–10 tahun mendatang dan menciptakan persatuan masyarakat.
“Pak Prabowo ingin ada persatuan antarelite yang akan berdampak sampai masyarakat di bawah sehingga tidak terpecah belah,” ungkapnya. (jpc/c1/abd)