Tidak hanya itu, adanya perombakan kepengurusan di tingkat DPW maupun DPC sejak Mardiono menjabat Plt Ketum telah mengganggu kinerja pengurus di daerah basis.
’’Kami mencontohkan di DPW DKI Jakarta, pemecatan struktur secara tidak sah telah mengganggu proses konsolidasi Pemilu 2024, sehingga perolehan suara PPP di Jakarta juga ikut menurun,” cetus Maman.
Menyikapi hal itu, para kader PPP pun menyampaikan sejumlah hal:
1. Meminta pertanggungjawaban Mardiono sebagai Plt Ketua Umum DPP PPP atas kegagalan kepemimpinan sehingg terjadi penurunan suara yang signifikan pada pemilu 2024.
2. Menagih janji Mardiono bahwa dirinya siap berkorban sekuat jiwa raga untuk PPP. Siap mati demi kemenangan dan rela menjual aset demi PPP.
3. Meminta kepada DPP PPP untuk segera melakukan percepatan Muktamar demi tegaknya disiplin organisasi.
4. Mendukung secara moral kinerja tim Hukum DPP PPP dalam menghadapi gugatan sengketa Pemilu di Mahkamah Konstitusi. (jpc/c1/abd)