Oleh:
Nur Lailatul Bisriyah, S.Ag.
(Ketua Forum Daiyah Fatayat NU Lampung/Fordaf)
Bismillahirrahmanirrahim.
Alhamdulillah, kita patut bersyukur kepada Allah SWT. Allah telah memberikan kita kesehatan, kesempatan untuk kita beribadah di bulan suci Ramadan.
Bulan suci Ramadan adalah bulan yang istimewa, dari dua belas bulan yang ada. Bulan suci Ramadan inilah yang disebut dengan Sayyidus Syuhur. Yakni rajanya, pemimpinnya, pemukanya seluruh bulan.
Bahkan dalam riwayat hadis yang lain juga disebutkan: "Sekiranya umatku mengetahui kebaikan (keberkahan) yang ada di bulan Ramadan, niscaya mereka berharap sepanjang tahun itu semua menjadi bulan Ramadan.”
Masya Allah. Lalu pertanyaannya, ada apa di bulan suci Ramadan ini? Sehingga bulan ini disebut Sayyidu Syuhur, karena keistimewaannya sampai sepanjang tahun semuanya ingin menjadi bulan suci Ramadan?
Ternyata di bulan suci Ramadan ini, Allah SWT berikan suatu perintah yang sangat istimewa juga yaitu ibadah puasa.
Siapapun yang mengerjakannya dengan keimanan dan keikhlasan maka ini akan mengantarkan dirinya menjadi pribadi yang bertakwa.
Sebagaimana firman Allah SWT yang termaktub dalam QS. Al-Baqarah: 183 "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan oleh orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa."
Sahabatku yang beriman.
Puasa memiliki dua dimensi pemaknaan, yakni dimensi lahir dan dimensi batin.
Puasa yang bermakna imsak atau "menahan" tersebut secara lahiriahnya, puasa harus menjadikan seseorang mampu menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa, tidak makan, tidak minum dan tidak berhubungan suami istri di siang bulan suci Ramadan.