BLAMBANGANUMPU - Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Waykanan Edwin Bavur lepas tangan atas berbagai persoalan yang melibatkan Kepala Dinas PU sebelumnya, Romi Ferizal. Bahkan saat dikonfirmasi wartawan, ia mengaku bingung karena tidak mengerti dan tak berhubungan dengan hal tersebut.
’’Saya bingung kalau dikonfirmasi mengenai hal itu. Karena jelas, saya tidak mengetahuinya secara pasti. Tetapi karena sekarang saya yang diamanati pimpinan untuk menjadi Kadis Pekerjaan Umum Waykanan, maka saya berharap para rekanan dapat bekerja sama dengan Pemkab Waykanan sebagaimana mestinya. Dan kalau diberi kepercayaan, laksanakanlah amanat itu dengan baik. Sehingga tidak terjadi hal-hal seperti kejadian dengan Suadara Romi yang sedang diributkan saat ini,” singkatnya, Senin (25/3).
Diketahui, kasus menghilangnya mantan Kadis PU Waykanan Romi Ferizal diduga berkolerasi dengan pejabat tinggi di kabupaten setempat. Ini setelah para korbannya yang dijanjikan mendapatkan proyek kemudian sudah menitipkan sejumlah uang sebagai jaminan tidak patah arang.
BACA JUGA:Berprestasi di Bidang Literasi Program GSMBN 2023, Kepala SMAN 1 Terusannunyai Raih Prestasi
Mereka hingga kini masih memperjuangkan agar uang yang sudah mereka titipkan tersebut melalui Romi bisa dikembalikan. ’’Kami tidak mau tahu uang yang kami titipkan kepadanya (Romi) itu selanjutnya dikasihkan ke siapa lagi. Yang pasti, kami ingin itu dikembalikan,” ungkap Lela alias Evlin, salah satu rekanan yang sempat menitipkan uang kepada Romi, Minggu (24/3).
Untuk itu, ia bersama 17 orang lainnya dari rekanan berbeda yang juga menjadi korban Romi sudah melapor ke Polda Lampung. Lalu setelah diperiksa, menurutnya perwakilan mereka diminta aparat Polda Lampung ke Bandarlampung. Katanya mau ada penyelesaian.
’’Tetapi yang dipertemukan dengan kami itu bukan Romi tempat kami menitipkan uang, melainkan petinggi Dinas PU Waykanan yang menjanjikan memberikan kami pekerjaan. Itu pun harus menitipkan uang juga seperti kami lakukan kepada Roni. Tentu saja saya pribadi menolak,” ucapnya.
BACA JUGA:Ditentukan Rabu, Kejati Meyakini Praperadilan Agus Nompitu Gugur
Kalau memang tidak ada penjelasan, ancamnya, hal ini akan dilaporkannya ulang ke Kejari Blambanganumpu. ’’Sehingga jelas ke mana uang titipan kami perginya dan mengapa saat kami menuntut Romi di Polda Lampung kok malah yang datang petinggi Dinas PU Waykanan saat ini yang hadir. Ini ada apa? Jangan-jangan memang kasus ini ada korelasinya dengan pejabat tinggi Waykanan yang lain,” tandas Lela.
Apa yang disampikan Lela juga dibenarkan tiga orang lainnya yang sama-sama menjadi korban Romi. Di mana menurut mereka, saat itu 17 orang dari rekanan berbeda di Waykanan yang menitipkan uangnya ke Romi berangkat ke Polda Lampung. ’’Di-SPKT, mereka dipertanyakan tentang inti laporan mereka. Akhirnya ke-17 orang dilakukan pemeriksaan oleh Polda Lampung di Waykanan. Lalu ke-17 orang itu masing-masing diminta membuat surat tentang kronologis penitipan uangnya kepada mantan Kadis PU Waykanan Romi Ferizal. Semua pernyataan itu pun ditandatangani di atas meterei,” ujar salah satu dari tiga sumber yang sama-sama minta namanya tidak dituliskan.
Entah kenapa, lanjut sumber tersebut, petugas Polda Lampung yang turun ke Waykanan menyatakaan surat pengaduan mereka belum lengkap. ”Bahkan meminta kami bertemu sesorang yang di lantai 8 kamar 308 sebuah hotel di Bandarlampung,” ujarnya.
Di hotel tersebut, katanya, pejabat Dinas PU dimaksud mengatakan tidak akan mempertanggungjawabkan urusan uang yang sudah dititip kepada Romi. Tapi kalau ada rekanan yang mau kerjaan menurutnya harus nitip uang lagi. Sama seperti yang dilakukan terhadap Romi.
Seperti diberitakan sebelumnya, sudah hampir 4 tahun, mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (Kadis PU) Waykanan Romi Ferizal menghilang. Itu bersamaan mencuatnya berbagai kasus diduga menerpanya. Di antaranya tuntutan puluhan rekanan yang meminta uang setoran proyek yang sudah diberikan kepadanya dikembalikan.
Bahkan di atas kertas terdapat beberapa nama rekanan yang cukup mengejutkan karena ada yang berprofesi sebagai anggota DPRD Waykanan.
Berita dugaan menghilangnya Romi yang saat masih menjabat sebagai Kadis PU Waykanan karena dikejar-kejar pemborong pun sempat viral di media sosial. Di mana, beberapa rekanan datang ke Bandarlampung menyatroni kediamannya namun tidak berhasil ditemui.