BANDARLAMPUNG - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Lampung telah melaksanakan kegiatan high level meeting dan capacity building dalam rangka persiapan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idul Fitri 2024.
High level meeting dan capacity building tersebut dilakukan antara Pemprov Lampung, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Lampung, pemda se-Provinsi Lampung, dan instansi terkait pada 21 Januari 2024 di KPw BI Lampung.
Pada high level meeting tersebut, Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (KPTPH) merilis ketersediaan dan harga bahan pokok strategis di Provinsi Lampung.
Kepala Dinas KPTPH Lampung Bani Ispriyanto menyampaikan ketersediaan 10 komoditas bahan pokok di Lampung surplus. Pertama, ketersediaan beras di Lampung dari Februari sampai April 2024 mencapai 631.076 ton dengan kebutuhan 216.317 ton. Sehingga ada surplus 414.748 ton.
BACA JUGA:Digerebek dalam Kosan, Sejoli Mahasiswa Ngaku Kerjakan Tugas
Harga rata-rata beras di Lampung per 19 Februari 2024 mencapai Rp14.042 per kg atau di atas rata-rata acuan pemerintah sebesar Rp10.900 per kg.
Menurut Bani Ispriyanto, upaya pengendalian ketersediaan dan harga beras dilakukan dengan mengadakan gelar pangan murah komoditas pangan strategis melibatkan peran pelaku usaha/instansi terkait.
Selain itu, melakukan koordinasi lintas sektor dengan para distributor untuk ketersediaan stok pangan strategis. Lalu, melakukan pemantauan untuk mengetahui ketersediaan dan harga pangan strategis pada sentra produksi dan pasar tradisional.
Kemudian, melakukan percepatan tanam padi untuk masa tanam per kabupaten/kota, memanfaatkan sumber air yang tersedia melalui pompanisasi, pipanisasi, waduk, embung, sumur dangkal, damparit dan longstorage.
BACA JUGA:Selamat! Sulpakar Sandang Gelar Doktor Pendidikan dengan Predikat Cumlaude
Berikutnya, dengan memanfaatkan lahan rawa lebak, lahan tadah hujan, dan lahan kering untuk tanam padi di lahan pekarangan untuk pangan lokal.
Komoditas kedua, ketersediaan bawang merah. Dari Februari sampai April 2024 stok sebanyak 18.628 ton dengan kebutuhan 18.483 ton. Sehingga surplus 144 ton.
Harga rata-rata bawang merah di Provinsi Lampung per 19 Februari 2024 mencapai Rp30.316 per kg.
"Dalam pengendalian ketersediaan dan harga kita bekerjasama dengan Badan Pangan Nasional untuk subsidi dan pengiriman pasokan dari provinsi lain. Serta melakukan pengembangan kawasan sentra dan pembibitan mandiri," kata Bani.
BACA JUGA:Hadapi Harimau, Warga Boleh Melawan