AICIS Ke-23 Akan Definisikan Ulang Peran Agama Hadapi Krisis Global

Senin 29 Jan 2024 - 19:36 WIB
Reporter : Syaiful Mahrum
Editor : Syaiful Mahrum

Berbeda dengan penyelenggaraan tahun lalu, AICIS 2024 akan diperkuat dengan adanya temu para pemuka/pemimpin lembaga keagamaan atau religious leaders summit. Sebanyak 14 tokoh agama dari berbagai negara terkonfirmasi hadir, yaitu K.H. Yahya Cholil Staquf (Indonesia), Pimpinan PP Muhammadiyah (Indonesia), Prof. Philip Kuntjoro Widjaja (Indonesia), Mayor Jenderal TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya, S.I.P. (Indonesia), Venerable Dr. Vanh Keobundit (Laos), Venerable Dr. Yon Seng Yeath (Cambodia), Mr. Bounthavy Phonethasin (Laos), YB Datuk Dr. Hasan bin Bahrom (Malaysia), Phra Dr. Anilman Dhammasakiyo (Thailand), Pdt. Gomar Gultom (Indonesia), Romo Hery Wibowo (Indonesia), Ws. Andi Gunawan, S.T. (Indonesia), Dr. A. Elga J. Sarapung (Indonesia), dan Bishop Pablo Virgilio Siongco David (Philippines).

’’Para tokoh ini akan ikut serta dalam membahas solusi atas serangkaian persoalan kontemporer dari perspektif keagamaan. Ini sejalan dengan COP28 di Dubai pada akhir 2023 yang juga mulai melibatkan tokoh agama dalam pembahasan krisis iklim,” sebut Ahmad Zainul Hamdi yang juga akrab disapa Inung.

’’Pertemuan mereka akan menjadi ajang berbagi perspektif dan wawasan berbasis pengalaman mereka dalam merespons isu-isu kemanusiaan dan kedamaian. Hasil pembahasan para pemuka agama dibahas dalam sesi On Stage Discussion yang menghasilkan Semarang Charter,” sambungnya.

Selain religious leaders summit yang akan menghasilkan Deklarasi Piagam Semarang, ada sejumlah acara yang juga akan memeriahkan AICIS 2024. Pertama, Islamic Culture and Civilization Expo atau pameran budaya dan peradaban Islam. Para pengunjung AICIS akan diajak menyaksikan warisan peradaban melalui artefak dan manuskrip kuno dalam tampilan interaktif yang menarik.

’’Temukan keindahan seni dan arsitektur Islam yang menakjubkan, mulai dari kaligrafi rumit dan pola geometris yang memukau hingga masjid megah dan istana yang menakjubkan. Ini adalah dunia sastra dan filsafat Islam,” sebut Inung.

Kedua, Islamic Higher Education Expo and Journal Clinique atau Expo Pendidikan Tinggi Islam dan Jurnal Clinique. Even ini menampilkan beragam hasil karya akademik sejumlah universitas dan institusi Islam bergengsi di Indonesia dan negara-negara lain. Ada juga Klinik Jurnal untuk meningkatkan kualitas riset dan keterampilan menulis akademis.

’’Termasuk meningkatkan peluang keberhasilan publikasi di jurnal bereputasi dengan bimbingan dan dukungan ahli,” sebut Inung.

Ketiga, wisata budaya ke Kota Tua Semarang untuk menyelami suasana peninggalan zaman kolonial, berupa kemegahan arsitektur bangunan yang dihiasi pengaruh Eropa. ’’Panitia juga akan memberikan kesempatan untuk masuk ke Gereja Blenduk yang bersejarah, sebuah bangunan Katolik yang terus melayani jemaatnya hingga saat ini,” papar Ahmad Inung.

Terakhir, Festival Makanan Halal Semarang. Para pengusaha kuliner lokal akan menyelenggarakan Semarang Halal Food Festival yang menampilkan beragam menu hidangan halal dari berbagai daerah. ’’Akan ada pesta durian selama pameran,” tandasnya. (rls/c1/ful)

Kategori :