Menurut Prihasto, kawasan produksi bawang merah di daerah dataran tinggi atau pegunungan rentan terhadap ancaman kekurangan air.
"Karena hanya mengandalkan tadah hujan, ketika hujan turun tidak normal dari biasanya banyak tanaman yang sudah terlanjur ditanam terancam kering. Ini salah satu pembelajaran dari El Nino, kami harus lebih memperhatikan dan mengantisipasi kebutuhan air dan penyediaan sumber air," ujarnya.
Pihaknya telah melakukan berbagai upaya konkret untuk mendorong ketersediaan air.
"Kami identifikasi titik-titik yang rawan kekurangan air dan belum terjangkau saluran irigasi teknis atau sumber air permukaan. Di situ kami dorong fasilitasi sumur dalam atau dangkal, menggandeng kementerian atau lembaga terkait. Akhir tahun ini kami sudah mulai fasilitasi di Banyuresmi," terangnya.
BACA JUGA:11 Formasi Nakes PPPK Tanggamus 2023 Tidak Terisi, Pendaftar Dokter MinimSelain penyediaan air, pihaknya juga terus mendorong penyediaan energi listrik masuk ke lahan-lahan budidaya atau dikenal sebagai elektrifikasi pertanian (agroelectrifying).
Prihasto juga menyampaikan Kementerian Pertanian (Kementan) dan PLN sudah melakukan penandatanganan nota kesepahaman.
"Contoh keberhasilan program juga sudah ada, seperti di Bantul DIY, Solok, Enrekang, dan Nganjuk. Tinggal diperluas jangkauannya," kata Prihasto lagi.
Dia menyampaikan listrik ini akan menghemat biaya energi hingga 70 persen.
BACA JUGA:KPU Nyatakan Pengiriman Logistik Pemilu sudah 100 %
"Air dan listrik ini sangat vital dalam proses budidaya hortikultura khususnya cabai dan bawang merah," imbuh Prihasto.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Sarana pada Dinas Pertanian Garut Ardi Firdian membenarkan produksi bawang merah dan cabai di daerahnya dalam kondisi aman terkendali dan siap mendukung pasokan saat puasa Lebaran nanti.
Diakuinya sempat ada gangguan kekurangan air terutama di kawasan tadah hujan.
Kondisi tersebut mengakibatkan tanaman bawang merah yang berumur 20 hari banyak yang terdampak.
BACA JUGA:Mbappe Ungkap Penyebab Lionel Messi Keluar dari PSG
Persoalan lainnya sumber air, berupa mata air yang ada jaraknya sangat jauh sehingga tidak efektif.
Jika dimanfaatkan untuk pengairan dapat mengganggu suplai air bersih masyarakat dan menimbulkan konflik sehingga perlu alternatif penyediaan air lahan.