Unila Sebar Mahasiswa KKN, Paling Banyak di Kabupaten Ini!

Selasa 02 Jan 2024 - 20:07 WIB
Reporter : Syaiful Mahrum
Editor : Syaiful Mahrum

BANDARLAMPUNG - Universitas Lampung (Unila) melepas mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) periode I/2024 di GSG Unila, Selasa (2/1). Sebanyak 5.191 mahasiswa dari delapan fakultas akan mengikuti KKN di 688 desa/pekon/tiyuh pada enam kabupaten.

Jumlah mahasiswa KKN reguler sebanyak 5.137 disebar ke enam kabupaten. Yakni Lampung Selatan 2.128 mahasiswa; Tanggamus 84 mahasiswa; Pesawaran 62 mahasiswa; Tulangbawang 826 mahasiswa; Mesuji 560 mahasiswa; dan Waykanan 1.485 mahasiswa. Kemudian jumlah KKN Mahasiswa Merdeka Kampus Merdeka (MBKM) sebanyak 56 mahasiswa.

Rektor Unila Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., I.P.M., ASEAN.Eng. menyatakan program KKN dilaksanakan dua kali dalam setahun.  ‘’Periode pertama Januari-Februari dan Juli-Agustus. KKN dilaksanakan selama 40 hari,” katanya.

BACA JUGA:Di Dua Kabupaten, 3.087 Mahasiswa Itera Akan KKN-PPM

KKN mahasiswa ini, kata Prof. Lusi –sapaan akrab Prof. Lusmeilia Afriani – merupakan salah satu peran serta Unila ikut membangun Provinsi Lampung. ’’Kami juga mengapresiasi program Pak Gubernur KKN Siger Berjaya. Insya Allah, KKN Siger Berjaya akan dilaksanakan pada Juli-Agustus bersama mahasiswa perguruan tinggi lainnya,” ujarnya.

Prof. Lusi menitipkan mahasiswa kepada pemerintah daerah untuk ikut membimbing, mendidik, dan mengarahkan para mahasiswa. “Saya berharap para mahasiswa bisa mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di kampus dalam masyarakat. Bisa berbaur dengan masyarakat dan menjadi bagian dari masyarakat,” ungkapnya.

Prof. Lusi juga meminta mahasiswa menjaga etika, norma, dan adat istiadat di mana tempat KKN. ‘’Jaga nama baik almamater serta nama desa, kecamatan, dan kabupaten tempat KKN. Laksanakan program kerja yang disusun sesuai pra KKN,” pesannya.

BACA JUGA:Dua CEO Ini Mengajar di Kelas Praktisi Bisnis Mengajar Technopreneurship IIB Darmajaya

Sementara Gubernur Lampung Arinal Djunaidi meminta mahasiswa bisa bersinergi dengan Pemprov Lampung, pemerintah kabupaten, pemerintah kecamatan, dan pemerintah kabupaten/desa/pekon/tiyuh. “Buatlah terobosan di tempat adik-adik melaksanakan KKN. Berikan saran dan masukan demi kemajuan daerah. Dalam KKN, di situ akan terlihat gambaran apa yang akan dilakukan adik-adik ke depan. Mau jadi apa nantinya. Jangan melaksanakan KKN yang penting lulus,” ungkapnya. (sya)

 

 

 

 

 

 

Kategori :