IPLM Lampung 2024 Capai 64,81, Bunda Literasi Ingatkan Masih Ada Daerah Tertinggal
Bunda Literasi Provinsi Lampung Purnama Wulan Sari Mirza, menegaskan perlunya pemerataan literasi di seluruh kabupaten/kota meski IPLM 2024 mencapai angka 64,81. - FOTO DOK. BIRO ADPIM -
BANDARLAMPUNG – Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Provinsi Lampung tahun 2024 tercatat berada di angka 64,81.
Capaian ini dinilai cukup menggembirakan, tetapi masih menyisakan pekerjaan besar dalam pemerataan literasi di seluruh wilayah.
Bunda Literasi Provinsi Lampung Purnama Wulan Sari Mirza menekankan bahwa kesenjangan antardaerah masih cukup lebar.
’’Capaian IPLM 64,81 menunjukkan adanya kemajuan. Namun, perbedaan antardaerah masih cukup tajam. Ada daerah yang sudah tinggi, ada juga yang masih perlu perhatian serius,” kata Purnama dalam acara Pengukuhan dan Pelantikan Tim Literasi Provinsi Lampung Periode 2025–2030, Pelantikan Bunda Literasi Kabupaten Pesawaran, serta Rakor Bunda Literasi se-Provinsi Lampung Tahun 2025 di Balai Keratun, Jumat (26/9/2025).
Berdasarkan data, Kota Metro mencatat nilai IPLM tertinggi yakni 94,41, disusul Tulangbawang (80,25) dan Bandarlampung (76,74). Sementara Lampung Timur (45,11), Lampung Tengah (48,29), dan Pesisir Barat (50,81) masih berada di kategori rendah.
’’Perbedaan ini menunjukkan perlunya pemerataan fasilitas, program, serta dukungan sumber daya literasi di seluruh kabupaten/kota,” jelasnya.
Untuk menekan kesenjangan tersebut, Bunda Literasi Lampung menyiapkan empat program prioritas periode 2025–2030. Program itu meliputi:
Perluasan akses bahan bacaan berkualitas,
Peningkatan budaya literasi masyarakat,
Pemberdayaan masyarakat dan kemitraan,
Transformasi perpustakaan menjadi pusat kegiatan masyarakat.
“Program ini harus benar-benar diimplementasikan dalam kegiatan nyata dan berdampak langsung bagi masyarakat. Dengan inovasi, kreativitas, dan sinergi Bunda Literasi kabupaten/kota, saya yakin kita bisa mewujudkan masyarakat Lampung yang cerdas, kritis, berdaya saing, dan sejahtera,” tegas Purnama.
Ia juga mengajak seluruh Bunda Literasi untuk menjadikan Rakor 2025 sebagai momentum memperkuat komitmen bersama.
“Dengan kerja keras bersama, Lampung bisa menjadi provinsi pelopor literasi di Indonesia,” pungkasnya.