Di Dua Kabupaten, 3.087 Mahasiswa Itera Akan KKN-PPM

Senin 01 Jan 2024 - 20:06 WIB
Reporter : Syaiful Mahrum
Editor : Syaiful Mahrum

BANDARLAMPUNG – Sebanyak 3.087 mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) akan menjalankan program Kuliah Kerja Nyata–Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) periode ke-12. Mereka dibagi menjadi 206 kelompok dengan 103 dosen pembimbing lapangan (DPL).

Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Itera Dr. M. Fatikul Arif, S.T. M.Sc. menyatakan KKN-PPM Ke-12 Itera diikuti 3.087 mahasiswa. ’’Dibagi menjadi 206 kelompok dengan 103 DPL. Tahun ini, KKN-PPM Itera dilaksanakan di dua kabupaten. Yakni Lampung Timur dan Lampung Tengah. Rinciannya, 76 desa di Lamtim dan 70 desa di Lamteng. KKN-PPM akan dilaksanakan hingga 26 Januari 2024,’’ katanya.

BACA JUGA:Penghujung Tahun, Realisasi Pelayanan di Pesawaran Over Target

Pelepasan mahasiswa, kata Fatikul Arif diikuti oleh KKN Tematik Itera yang terdiri atas 376 mahasiswa dengan 15 DPL. KKN Tematik tersebar di beberapa kabupaten di Provinsi Lampung, yaitu Pesawaran, Lampung Selatan, dan Tanggamus. ’’Juga di Provinsi sumatera Barat,’’ ujarnya.

 Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Itera Prof. Dr. Eng. Khairurrijal, M.Si. berpesan agar para mahasiswa selalu menerapkan sopan santun dan menerima adat istiadat setempat di tempat menjalani KKN. ’’Layaknya seorang tamu, pahamilah tata cara dan sopan santun di tempat tersebut. Hormati tuan rumah dengan segalam macam adat istiadatnya dan pahami bahwa betapa Indonesia kaya adat istiadat budaya,” pesannya.

BACA JUGA:UIN Lantik 52 Dosen dan 25 Tendik

Prof. Eng Khairurrijal juga menyampaikan bahwa mahasiswa berasal dari masyarakat maka perlu kembali ke masyarakat. ’’Banyak hal yang bisa diterapkan dan diajarkan di samping mahasiswa tersebut belajar,’’ katnya.

Prof. Eng Khairurrijal menekankan agar para mahasiswa KKN dapat mengimplementasikan bekal ilmu yang didapat di perguruan tinggi untuk dan diterapkan di masyarakat. ’’Mahasiswa KKN diharapkan agar dapat belajar tata cara dalam mengajarkan hal-hal yang baik kepada masyarakat karena dalam memberikan pembelajaan tidak selalu bisa diterima oleh masyarakat sehingga harus belajar bagaimana melakukan pembelajaran,’’ ungkapnya. (rls/c1/ful)

Kategori :