MESUJI – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini menjadi momen yang paling ditunggu para siswa di Kabupaten Mesuji setiap harinya.
Melalui program tersebut, para pelajar mendapat menu makan siang bervariasi dengan cita rasa lezat dan kandungan gizi seimbang.
Antusiasme siswa menunjukkan bahwa MBG tidak hanya berperan dalam pemenuhan kebutuhan gizi, tetapi juga meningkatkan semangat belajar dan kehadiran di sekolah.
Dampak positif program itu tidak hanya dirasakan di lingkungan pendidikan, tetapi juga oleh masyarakat dan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sekitar.
Sejak MBG bergulir, banyak lapangan kerja baru tercipta, mulai dari juru masak, jasa pencucian ompreng, hingga pedagang sayur dan buah yang dilibatkan sebagai mitra penyedia bahan baku.
Kehadiran program tersebut turut mendorong peningkatan ekonomi lokal dan menghidupkan sektor UMKM di berbagai wilayah Mesuji.
Salah satu pedagang sayur yang menjadi pemasok bahan baku untuk dapur MBG, Ardi (30), mengaku telah menyuplai sayur mayur ke Sekolah Penyelenggara Program Gizi (SPPG) setempat selama empat bulan terakhir.
“Seminggu kadang dua kali, kadang tiga kali,” ujarnya, Selasa (14/10).
Ia menuturkan, sejak menjadi pemasok untuk MBG, dagangannya lebih banyak terserap dan berdampak pada peningkatan pendapatan.
“Sangat membantu pemasukan harian,” katanya.
Ardi berharap program MBG terus berlanjut agar selain meningkatkan kualitas gizi anak-anak, juga dapat menggerakkan ekonomi daerah melalui pemberdayaan UMKM lokal.
Hal senada disampaikan Norviransah, pedagang tahu dan tempe yang juga mendapat banyak orderan dari dapur MBG.
“Iya, betul sekali. Kami dapat orderan dari dapur MBG, diminta menyediakan lebih dari seribu tempe,” ungkapnya.
Ia merasa bersyukur karena dilibatkan sebagai penyuplai bahan makanan, sehingga produksi tahu tempe miliknya bersama keluarga semakin meningkat.
“Dengan adanya program ini, pendapatan kami ikut naik. Semoga terus berlanjut,” ujarnya.