JAKARTA - Entah kata-kata apa lagi yang cocok untuk mendeskripsikan Manchester United (MU).
Kalah oleh sesama klub besar Liga Premier Inggris sudah biasa. Kini, anak buah Ruben Amorim memasuki era baru: disingkirkan oleh klub kasta keempat Liga Inggris.
Itulah yang terjadi di babak kedua Carabao Cup alias Piala Liga. Melawan Grimsby Town, penghuni League Two, Bruno Fernandes dkk dipermalukan habis-habisan. Mereka hanya bisa bermain imbang 2-2. Sebelum akhirnya kalah dalam babak adu penalti yang berakhir 11-12.
Masalahnya, MU tidak hanya kalah. Mereka bermain sangat buruk. The Red Devils sebutan United bahkan sudah ketinggalan 0-2 di babak pertama. Lewat gol Charles Vernam dan Tyrell Warren.
Bryan Mbeumo dan Harry Maguire sempat menyamakan skor jadi 2-2 menjelang waktu normal berakhir. Yang membuat pertandingan harus berlanjut ke adu penalti.
Dalam laga yang berlangsung superketet itu, kedua tim harus menendang sebanyak 13 kali. Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo gagal mengeksekusi. Sehingga United harus angkat kaki lebih cepat di ajang tersebut.
Ruben Amorim benar-benar tidak bisa menjelaskan apa yang terjadi pada timnya. Ia hanya mengatakan bahwa pasukannya "tersesat". Tidak tahu apa yang harus dilakukan.
"Pemain terbaik kalah, karena satu tim bisa menang melawan tim mana pun. Dan kupikir para pemain berbicara sangat lantang hari ini," sindirnya dengan nada pahit. "Kami kalah, tim terbaik menang," imbuh pelatih asal Portugal itu.
Kejutan sudah terjadi sejak kick off. Grimsby, yang levelnya jauh di bawah MU, memulai pertandingan dengan gagah berani.
Pendukung memenuhi tribun dan bernyanyi dengan sangat riuh. Bagi tim divisi empat, menjamu Manchester United adalah momentum besar.
Tekanan konstan Grimsby akhirnya menghasilkan gol di menit ke-22. Darragh Burns mengirimkan umpan silang akurat dari kanan ke Charles Vernam di dalam kotak penalti.
Yang diselesaikan Vernam dengan tendangan kaki kanan yang indah. Onana terkalahkan di tiang jauh.
Bukannya bangkit, MU malah kebobolan lagi, delapan menit kemudian. Charles Vernam menjadi pemberi umpan saat Tyrell Warren gantian menaklukkan Onana.
Malam Man United semakin buruk karena mereka terlihat kesulitan dalam hal menjaga pertahanan. Bek kanan muda United, Tyler Fredriscson, mendapat kartu kuning. Dan nyanyian "Sacked in the morning!" untuk Amorim bergema di seluruh stadion.
Pada babak kedua, Amorim membuat tiga pergantian pemain. Ia memasukkan Bryan Mbeumo, Bruno Fernandes, dan Matthijs De Ligt untuk menggantikan Patrick Dorgu, Tyler Fredrickson, dan Manuel Ugarte.
Namun, tidak banyak yang berubah. Masuknya Bruno Fernandes membuat lini tengah United memang lebih bertenaga.
Mereka akhirnya mulai balik menekan, dan membuka beberapa peluang. Termasuk lewat skema bola mati yang (sayangnya) tidak bisa dimanfaatkan dengan baik.
United akhirnya memperkecil ketinggalan di menit ke-75. Bryan Mbeumo mendapatkan bola di sisi kanan, menaklukkan kawalan Jayden Sweeney, dan menembak melewati. Mereka mulai pede bisa comeback.
Harry Maguire mencetak gol di menit-menit akhir. Ia menyelesaikan sepak pojok dari Mason Mount, dengan sangat klinis. Skor jadi 2-2, dan bertahan sampai peluit panjang. Laga berlanjut ke adu penalti.
Dari lima penendang pertama, kedua tim sama-sama mencatat skor 4-4. Imbang. Bruno Fernandes, Bryan Mbeumo, Mason Mount, dan Diogo Dalot berhasil. Cunha gagal.
Berlanjut ke Joshua Zirkzee, Kobie Mainoo, Harry Maguire, Matthijs De Ligt, Benjamin Sesko, juga berhasil. Skor 9-9. Bahkan sampai Andre Onana pun maju, dan berhasil, skor masih imbang 10-10.
Bruno Fernandes maju lagi, dan berhasil lagi. Sedangkan Mbeumo gagal di giliran kedua. Sebaliknya, eksekutor Grimsby yang terakhir berhasil menaklukkan Onana. Sehingga Grimsby Town menang 12-11. Mereka melaju ke babak ketiga Carabao Cup. (*)