Gibran Tolak Usulan DPR soal Gerbong Khusus Merokok di Kereta

Minggu 24 Aug 2025 - 21:03 WIB
Reporter : Yuda Pranata
Editor : Yuda Pranata

SOLO -  Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menolak usulan salah satu anggota DPR mengenai gerbong khusus merokok di kereta api. Gibran menegaskan ada skala prioritas dan pertimbangan lain sebelum mengabulkan usulan tersebut.
’’Dalam merumuskan sebuah kebijakan ya itu ada yang namanya skala prioritas. Ini nanti tergantung kekuatan fiskal yang ada di internal KAI. Jika ada ruang fiskal ya,” ujar Gibran saat meninjau KA BIAS (Bandara Internasional Adi Soemarmo) di Stasiun Solo Balapan, Minggu (24/8).
Gibran menekankan, prioritas fasilitas publik sebaiknya diberikan kepada penumpang yang lebih membutuhkan, seperti ibu hamil, ibu menyusui, balita, lansia, dan kaum difabel.
“Jadi, misalnya ada ruang laktasi di gerbongnya, mungkin toiletnya, kamar mandinya bisa dilebarkan, sehingga ibu-ibu bisa mengganti popok bayi dengan lebih nyaman. Saya kira itu lebih prioritas. Sekali lagi, dalam perumusan sebuah kebijakan ada skala prioritasnya,” kata Gibran.
Ia juga memastikan program-program prioritas Presiden Prabowo berjalan sesuai visi-misi, termasuk di sektor kesehatan. Mulai dari cek kesehatan gratis, pembangunan rumah sakit baru, hingga pemberantasan stunting. Selain itu, di tingkat daerah, seperti di Solo dan kota lain juga telah memiliki Perda pembatasan iklan rokok.
“Jadi ya, sekali lagi, untuk bapak ibu anggota DPR yang terhormat, saya mohon maaf, ini masukannya kurang sinkron dengan program dari Bapak Presiden,” ujarnya.
“Dan sudah ada SE (surat edaran), sudah ada undang-undangnya, sudah ada PP (peraturan pemerintah)-nya. Yang menyatakan bahwa yang namanya transportasi umum itu itu adalah kawasan bebas rokok,” lanjut Gibran.
Diketahui, Anggota Komisi VI DPR dari Fraksi PKB Nasim Khan mengusulkan agar PT KAI menyediakan satu gerbong khusus smoking atau area khusus untut merokok. Dia berpendapat penyediaan gerbong khusus perokok akan menguntungkan PT KAI sebab banyak para penumpang dari kalangan perokok. (beritasatu/c1/yud)

Tags :
Kategori :

Terkait