Golkar Dukung Prabowo Bongkar Sistem Antirakyat

Wakil Ketua Umum Golkar Idrus Marham di kantor partainya, Jakarta, Kamis (16/10). -FOTO SOURCE FOR JPNN.COM -

JAKARTA - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Idrus Marham menyebutkan Presiden Prabowo Subianto membuat kebijakan yang tak sekadar administrasi teknis selama setahun memimpin Indonesia.

Kepala Negara, kata Idrus, membuat kebijakan yang menjadi bagian dari pembaruan mendasar terhadap sistem pengelolaan negara.

"Langkah Presiden Prabowo sangat jelas. Beliau melakukan penataan menyeluruh berdasarkan nilai-nilai falsafah dan ideologi bangsa,” kata Idrus dalam keterangannya, Rabu (23/10).

Eks Menteri Sosial (Mensos) itu mengatakan pemerintahan era Prabowo memantapkan kembali nilai dasar pembangunan nasional yang sejalan empat pilar kebangsaan, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

Selain itu, kata Idrus, pemerintahan era Prabowo melakukan evaluasi serta pembongkaran terhadap praktik lama yang tidak mencerminkan nilai ideologis bangsa.

“Pak Prabowo tegas. Beliau tidak ragu membongkar sistem lama yang tidak berpihak kepada rakyat. Termasuk, di sektor energi dan sumber daya alam,” ujar dia.

Menurutnya, upaya membongkar sistem lama yang tak berpihak ke rakyat terlihat dalam kebijakan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di bawah Menteri Bahlil Lahadalia.

Idrus mengatakan Bahlil dalam beberapa bulan terakhir, mempercepat reformasi tata kelola tambang dan energi dengan memberi akses lebih besar kepada UMKM, koperasi, serta masyarakat daerah.

“Golkar menilai kebijakan Pak Bahlil sangat inovatif dan memihak rakyat. Pengelolaan sumber daya alam tidak boleh hanya dinikmati segelintir elite, tetapi harus melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama,” ucap Idrus.

Data Badan Geologi 2025 menunjukkan pemerintah telah memperbarui Neraca Sumber Daya Mineral dan Batubara Indonesia untuk 29 komoditas utama, termasuk nikel, tembaga, emas, dan bauksit.

Langkah ini menjadi bentuk transparansi dan efisiensi pengelolaan sumber daya alam nasional.

Sementara itu, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal II-2025 mencapai 5,12 persen, sebagian besar didorong oleh hilirisasi tambang dan perluasan peran UMKM di sektor energi. 

Adapun, kebijakan pembaruan struktural sejalan dengan gagasan tiga ekonom yang baru saja memenangkan Nobel Ekonomi 2025, yakni Joel Mokyr, Philippe Aghion, dan Peter Howitt.

Ketiganya dianugerahi penghargaan bergengsi itu atas teori mereka mengenai “pertumbuhan berkelanjutan melalui penghancuran kreatif” (creative destruction).

Tag
Share