JAKARTA - Usaha kecil dan menengah (UKM) Indonesia sudah banyak yang berekspansi ke negara-negara tetangga. Filipina, Malaysia, dan Bangladesh menjadi beberapa destinasi produk Indonesia.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menjelaskan saat ini sudah ada 2.400 toko ritel Indonesia yang melakukan ekspansi ke Filipina serta siap menyusul Bangladesh dan Malaysia. Toko ritel tersebut berada di bawah naungan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
"Otomatis, kalau banyak toko nanti rentetannya ya banyak produk kita yang dijual di sana. Mudah-mudahan, kemungkinan nanti bisa di Malaysia, Bangladesh, dan sebagainya," ujar Budi seperti dilansir dari Antara, Kamis (17/7).
Keberadaan toko ritel di luar negeri ini pun membantu mempromosikan produk-produk Indonesia lebih luas, sehingga bisa diterima dunia internasional. Menurutnya, ekspor Indonesia tidak lagi hanya berkutat pada barang, tetapi juga sektor jasa.
"Kita itu tidak hanya ekspor barang, tetapi juga ekspor jasa. Jadi sebagian besar juga produknya impor dari kita. Memang kita mulai waktu itu dari Filipina dan kita sudah mulai masuk mulanya ke Filipina, bahkan kemarin dijajaki dengan Bangladesh dan Malaysia," jelasnya.
Ketua Umum Aprindo Solihin menabahkan, toko ritel yang berada di Filipina memiliki bentuk dan konsep yang sama persis dengan Indonesia. Dia menjelaskan, 2.400 toko tersebut telah berkembang selama 10 tahun dan terus bertumbuh.
Menurutnya, produk-produk yang dijual pada toko tersebut sebagian besar berasal dari Indonesia. Saat ini, Aprindo pum sedang mempersiapkan pembukaan toko ritel di Bangladesh.
"Kita nggak bisa langsung 100% di sana, kita buka di sana dengan mayoritas ada mitra dan kemitraan ini kan harus cocok, kalau nggak, susah kita ya. Ritel saat ini sudah sekian lama, kita sudah punya gerai 2.400, dalam waktu dekat yang kita sudah siapkan semua perangkatnya, Bangladesh," imbuh Solihin. (beritasatu.com/c1)